Cimahi, 7 Mei 2025 — Ratusan remaja putri memadati Masjid Baitul Makmur, Cipageran, Cimahi Utara, pada Minggu (4/5) untuk mengikuti seminar keputrian bertema “Menjadi Generasi yang Sholihah”. Acara ini diselenggarakan oleh DPD LDII Kota Cimahi melalui Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) sebagai bagian dari program pembinaan karakter generasi muda.
Ketua Bagian PPKK LDII Cimahi, Tedja Gurat Baktinia, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan membentuk remaja putri yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga tangguh dalam menghadapi kehidupan modern. “Kami ingin mereka tumbuh dengan kemandirian, kecerdasan spiritual, dan kesiapan menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.
Dalam seminar tersebut, dr. Kiki Puspitasari, seorang psikiater, hadir sebagai narasumber utama. Ia menyoroti pentingnya kemampuan memilah informasi di era digital yang penuh dengan arus data tanpa saringan. “Kesehatan mental ditandai dengan kemampuan beradaptasi terhadap tekanan dan tantangan hidup, termasuk dari media sosial dan lingkungan,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya membentuk remaja yang tangguh secara emosional dan sosial. “Bukan hanya cerdas dalam akademik, tapi juga cerdas secara emosional dan sosial,” tambahnya.
Panitia pelaksana seminar, Zahra, menuturkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, dari ibadah hingga hubungan sosial. “Kami ingin mereka bukan hanya sholihah dalam ibadah, tapi juga sehat secara mental, serta tampil percaya diri luar dan dalam,” katanya.
Salah satu peserta, Azarine Syahla Nirbitha, mengaku mendapatkan banyak wawasan dari seminar ini. “Saya jadi lebih paham pentingnya komunikasi yang terbuka dengan orangtua, supaya nggak merasa sendiri saat menghadapi masalah,” ungkapnya.
Seminar keputrian ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pembinaan remaja putri LDII Cimahi yang berfokus pada penguatan karakter, mentalitas, dan spiritualitas guna mencetak generasi profesional religius yang siap berperan di tengah masyarakat.