Rakorwil LDII DIY Dorong Profesionalisme dan Pemerataan SDM Hingga Tingkat Kalurahan

 Yogyakarta, 14 Mei 2025 — Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) pada Sabtu, 26 April 2025. Rapat berlangsung secara hybrid, dengan sesi luring dipusatkan di Studio Utama Masjid Al Fattah, Sleman, dan partisipasi daring dari studio mini di berbagai kapanewon se-DIY.

Rakorwil tahun ini difokuskan pada penyelarasan strategi organisasi dari tingkat provinsi hingga kalurahan, serta penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di seluruh jenjang kepengurusan. Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, menegaskan bahwa SDM yang unggul adalah kunci kemajuan organisasi.

“Penjaminan mutu menjadi keniscayaan. Kami ingin seluruh PC dan PAC menjadi representasi terbaik dari LDII di wilayahnya masing-masing,” ujarnya saat menutup Rakorwil.

Ia juga menambahkan bahwa semua pengurus harus memiliki kompetensi setara dalam hal komunikasi, administrasi, kontribusi nyata, dan penerapan nilai-nilai LDII dalam kehidupan sosial.

“Kami ingin memastikan bahwa hasil Rakornas DPP LDII benar-benar dipahami dan dijalankan hingga ke level terbawah,” tambah Atus.

Rakorwil dihadiri oleh jajaran pengurus DPW, DPD, serta perwakilan Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) dari seluruh kabupaten/kota di DIY. Kehadiran mereka mencerminkan semangat sinergi lintas struktur organisasi.

Ketua DPD LDII Kabupaten Bantul, Nanang Dwi Antoro, mengapresiasi Rakorwil sebagai sarana evaluasi dan sinkronisasi program kerja.

“Pasca Rakorwil, kami langsung merencanakan koordinasi lanjutan di tingkat kabupaten. Ini penting agar langkah kami sejalan dengan DPW maupun pusat,” katanya.

Ketua Pemuda LDII DIY, Qomarudin, juga mengapresiasi partisipasi aktif pemuda dalam Rakorwil.

“Kami ingin pemuda LDII tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi pelaku utama dalam transformasi organisasi,” tegasnya.

Biro Pendidikan Umum yang diwakili oleh Ghafur Sriyanto menyatakan Rakorwil tidak hanya tentang diskusi teknis program, tetapi juga membangun semangat kolektif dalam mencapai visi besar organisasi.

“Ini bukan hanya soal diskusi program, tapi juga pembentukan kesadaran kolektif tentang pentingnya bergerak bersama. Visi besar LDII tidak mungkin tercapai tanpa semangat kolaborasi,” ungkapnya.

Fitri Anomsari dari Biro Pemberdayaan Perempuan juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas bidang, terutama dalam mengangkat isu pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan keluarga.

Aspek hukum pun mendapat perhatian. Kepala Biro Hukum dan HAM DPW LDII DIY, Rosyid Ichwanto, menilai penambahan materi terkait Peraturan Organisasi sangat relevan.

“Ini memperkuat kesadaran berorganisasi secara profesional, taat aturan, dan transparan,” ujarnya.

Rakorwil ini mencerminkan langkah serius LDII DIY dalam membangun organisasi yang terstruktur, solid, dan berdaya saing tinggi, seiring dengan tantangan zaman yang terus berkembang.

Lebih baru Lebih lama