Purbalingga, 22 Mei 2025 — Dalam upaya membekali generasi muda dengan keterampilan praktis dan menjawab tantangan lapangan kerja, Penggerak Pembina Generus (PPG) Bidang Kemandirian DPD LDII Kabupaten Purbalingga mengadakan pelatihan cukur rambut, Minggu (18/5), di halaman Masjid Baiturrohmah, Kelurahan Penambongan.
Pelatihan ini diikuti puluhan pemuda dari berbagai wilayah Purbalingga, dan merupakan hasil kolaborasi antara LDII dengan dua pelaku usaha lokal, Cukur Gaul Kejobong dan Mens Ganteng. Empat barber profesional — Yusuf Raharjo, Herman, Afik Prayogi, dan Edi Santoso — turut hadir sebagai pelatih, membagikan ilmu teknis mencukur serta pengalaman membangun usaha barbershop dari nol.
“Peserta diajarkan mulai dari teknik dasar memotong rambut, menjaga kebersihan alat, sampai dengan pelayanan pelanggan yang baik. Kami juga berbagi tips membuka barbershop dari nol,” ujar Yusuf Raharjo. Ia menambahkan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi dan menjadi indikator positif bahwa pelatihan ini bisa menjadi batu loncatan untuk kemandirian ekonomi. “Kami berharap pelatihan ini menjadi pintu awal mereka untuk mandiri secara ekonomi,” lanjutnya.
Ketua Bidang Kemandirian PPG Purbalingga, Nur Aziz, mengatakan keterampilan cukur rambut adalah modal realistis yang bisa langsung diterapkan. “Kami ingin anak-anak muda LDII bisa lebih mandiri dan punya bekal keterampilan yang bisa langsung dimanfaatkan. Ini juga cara menciptakan peluang kerja baru di lingkungan mereka,” jelasnya.
Selama pelatihan, peserta tidak hanya belajar teknik mencukur, tetapi juga menerima motivasi berwirausaha, simulasi layanan pelanggan, serta praktik langsung. Model pelatihan interaktif ini dirancang agar peserta cepat memahami dan siap terjun ke dunia kerja atau membuka usaha sendiri.
Santosa, perwakilan dari Wanhat DPD LDII Purbalingga, menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat mengapresiasi PPG Purbalingga yang aktif membuka ruang belajar bagi pemuda. Dari sinilah kami berharap akan muncul wirausaha muda yang tidak hanya kompeten, tetapi juga punya mental inovatif,” ujarnya.
LDII Purbalingga berencana melanjutkan program serupa dengan fokus pada keterampilan lain di masa mendatang. Tujuannya adalah mencetak generasi muda yang tidak hanya religius dan berakhlak, tetapi juga mampu bersaing di dunia kerja dan wirausaha.