LDII DIY Perkuat Peran Media sebagai Garda Terdepan Hadapi Era Post Truth

 Yogyakarta (4/5) – Menghadapi tantangan di era post truth, ketika opini sering kali lebih dipercaya daripada fakta, DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menegaskan pentingnya memperkuat peran media untuk menyampaikan informasi yang faktual dan akurat. Hal ini ditegaskan oleh Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, pada Kamis (1/5).

Menurut Atus, media memiliki peran strategis dalam menangkal dampak dari penyebaran informasi yang tidak terverifikasi di dunia maya. “Era digital ini ibarat pisau bermata dua. Sementara kemudahan akses informasi bisa menjadi alat untuk edukasi publik, hal tersebut juga membuka peluang penyebaran informasi keliru yang dikemas sebagai kebenaran,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa komunikasi yang keliru dapat menimbulkan kesalahpahaman. Dalam era digital saat ini, Atus menilai narasi yang dibalut emosi lebih mudah diterima publik ketimbang data yang objektif. “Jika tidak ada peran media, informasi yang salah bisa menyebar luas dan membentuk stigma negatif yang tidak sesuai dengan kenyataan. Media harus hadir untuk menjernihkan informasi,” tambahnya.

Ketua Biro KIM DPW LDII DIY, Sukina, menambahkan pentingnya membangun narasi positif di ruang publik digital. Menurutnya, pembentukan LINES (LDII News Network) merupakan langkah konkret LDII dalam menghadapi tantangan era post truth. “Kami ingin menyampaikan narasi tentang LDII yang jujur, objektif, dan membangun. Dunia maya saat ini adalah ladang dakwah baru yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya.

Sukina menjelaskan bahwa media sosial dan media massa menjadi sarana penting untuk membentuk citra LDII sekaligus membangun karakter generasi muda. Ia menekankan bahwa keberhasilan program LINES membutuhkan kekompakan dan dukungan dari seluruh pihak, termasuk keluarga. “Keberhasilan LINES tidak bisa berdiri sendiri. Semua tim harus bekerja sama dengan semangat kolektif untuk menjaga keberlangsungan program ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sukina juga menyoroti tantangan era post truth yang turut dirasakan di tingkat daerah. Ia mendorong para pegiat media LDII untuk lebih aktif memproduksi konten positif dan edukatif, serta mengajak generasi muda terlibat dalam menghadirkan pesan-pesan yang mencerahkan. “KIM dan LINES harus menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi yang terpercaya dan memperkuat citra LDII di tengah derasnya arus disinformasi. Kita harus memperkuat narasi yang membangun dan menjaga keberlanjutan dakwah kita,” ujar Sukina.

Lebih baru Lebih lama