Kemenag Bontang Dorong Dakwah Moderat dan Digital, Libatkan Ormas Islam Termasuk LDII

 Bontang (26/5) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bontang menyelenggarakan kegiatan pembinaan bagi para da’i dan da’iyah tingkat kota pada Kamis (23/5). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta kapabilitas para pendakwah dalam merespons tantangan dakwah di era modern yang kompleks dan terus berubah.

Sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam diundang dalam kegiatan ini, termasuk Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Bontang. Fokus utama acara adalah memperkuat pendekatan dakwah yang moderat, inklusif, dan transformatif, khususnya di tengah pesatnya perkembangan digital.

Kepala Kantor Kemenag Kota Bontang, H. Muhammad Hamzah menekankan bahwa pendakwah masa kini perlu memahami konteks zaman agar dakwah lebih relevan. Ia menyebut perubahan media dari televisi ke internet dan smartphone telah berdampak besar pada cara masyarakat, terutama anak muda, mengakses informasi.

“Konten negatif seperti pornografi, judi online, dan informasi menyesatkan makin mudah diakses. Karena itu, da’i dan da’iyah harus hadir di ruang digital, bukan hanya menjauhinya,” kata Hamzah.

Sebagai pemateri utama, hadir Ustaz Fuad Fansuri, pendakwah muda lulusan Universitas Al-Azhar Kairo yang aktif berdakwah lewat media sosial. Melalui kanal YouTube “Fuad Fansuri – Salam Harmoni”, ia membuktikan bahwa dakwah digital mampu menjangkau audiens lintas batas, bahkan hingga mancanegara.

Dalam penyampaiannya, Fuad menekankan pentingnya etika dan kesantunan dalam berdakwah di dunia digital. Ia mendorong para pendakwah untuk tetap konsisten menyebarkan pesan damai dan tidak terprovokasi oleh perbedaan pendapat di media sosial.

“Kita jangan hanya jadi penonton, tapi mulai menjadi pembuat konten yang membawa pesan kebaikan. Tak perlu sempurna untuk mulai berdakwah. Yang penting, pahami audiens dan pegang teguh nilai-nilai Islam,” ujarnya.

Fuad juga memberikan tips teknis untuk memulai dakwah digital, mulai dari penguasaan audio-visual, penggunaan perangkat sederhana, hingga membangun branding pribadi. Menurutnya, kunci utama keberhasilan adalah keberanian untuk memulai dan menjaga konsistensi.

Ketua DPD LDII Kota Bontang, H. Anton Kuswanto yang turut mendampingi peserta dari LDII menyambut positif kegiatan ini. Ia menilai pembinaan tersebut sangat relevan dengan tantangan zaman.

“Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam penyebaran dakwah. Kami di LDII komitmen terhadap dakwah yang membangun dan menyatukan melalui media sosial,” kata Anton.

Kegiatan ini juga membuka ruang kolaborasi antarormas Islam untuk memperkuat jaringan dakwah yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Para pendakwah diharapkan mampu menjadi agen perubahan dan fasilitator kebaikan di lingkungan masing-masing.

Lebih baru Lebih lama