Setiap tetes darah yang mengalir dari hewan kurban adalah saksi cinta dan kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Ibadah qurban bukan sekadar penyembelihan hewan, tetapi manifestasi dari keikhlasan, ketakwaan, dan kepasrahan total kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam sejarah panjang umat manusia, qurban telah menjadi simbol pengorbanan tertinggi sejak peristiwa dua putra Adam, Habil dan Qabil, hingga ujian agung yang dialami Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.
Kini, setiap datangnya bulan Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia menyambut hari-hari yang penuh makna ini dengan semangat berbagi dan menebar kebaikan. Secara singkat akan diulas perintah qurban dalam Al-Qur’an, keutamaannya dalam pandangan syariat, hingga tata cara yang benar sesuai dengan sunnah Rasulullah ﷺ, agar setiap kita mampu menjadikan ibadah ini sebagai jalan meraih ridha-Nya dan memperkokoh ikatan sosial dalam masyarakat.
1. Perintah Menyembelih dalam Al-Qur’an
Ibadah qurban bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan ibadah agung yang memiliki dasar kuat dalam syariat Islam. Allah memerintahkan ibadah ini sebagai bentuk pendekatan diri dan ujian keikhlasan hamba-Nya.
Surat Al-Maidah ayat 27:
"Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, 'Sungguh, aku pasti membunuhmu!' Dia (Habil) berkata, 'Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.'"
Surat Al-Kautsar ayat 2:
"Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah."
Surat Al-Hajj ayat 36:
"Dan unta-unta itu Kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya... kemudian makanlah dan berilah makan orang yang merasa cukup dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan hewan itu untukmu agar kamu bersyukur."
Surat Al-Hajj ayat 37:
"Daging dan darah (hewan qurban) itu tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu..."
Ibadah qurban adalah lambang ketaatan dan wujud cinta kepada Allah, bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi juga menyembelih ego, cinta dunia, dan rasa kikir dalam diri.
2. Keutamaan Ibadah Qurban
Ibadah qurban memiliki keutamaan besar di sisi Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits:
Hadits dari Aisyah radhiyallahu 'anha:
“Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kukunya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.”
(HR. Tirmidzi no. 1413, Ibnu Majah no. 3117 – Hadits Hasan)
🔹 Setiap tetes darah menjadi saksi amal shaleh.
🔹 Setiap bagian tubuh hewan akan menjadi pemberat amal kebaikan.
🔹 Qurban adalah ibadah yang langsung diperhatikan oleh Allah sebelum darahnya menyentuh tanah.
3. Syarat-Syarat Hewan Qurban
Untuk sah dan diterima, hewan qurban harus memenuhi beberapa syarat:
✅ Sehat & tidak cacat
Hewan yang tidak sah untuk qurban:
Buta sebelah atau total
Telinganya rusak parah (separuh atau lebih)Patah tanduknya separuh atau lebih
Pincang jelas (cacat kakinya)
Catatan:
Hewan yang tidak bertanduk, bertanduk kecil, memiliki satu buah zakar (sanglir), atau dikebiri tetap boleh digunakan untuk qurban.
📆 Cukup umur
Kambing: Minimal 1 tahunSapi: Minimal 2 tahun
🔎 Tips:
Untuk memastikan kesehatan hewan, berkoordinasilah dengan dinas peternakan atau dokter hewan setempat, agar pelaksanaan qurban aman dan sesuai syariat.
4. Tata Cara Menyembelih Qurban (Sesuai Sunnah)
📝 Langkah-langkah menyembelih qurban dengan benar:
Menajamkan pisau sebelum menyembelih.Tidak memperlihatkan alat potong kepada hewan.
Membaringkan hewan ke lambung kiri, menghadap kiblat.
Menginjak lambung kanan dengan kaki kanan.
Menyembelih di tempat terpisah dari hewan lainnya (beri tabir).
Memotong saluran pernapasan, saluran makanan, dan dua urat nadi leher.
✨ Qurban sebagai Jalan Takwa
Qurban bukan sekadar ritual tahunan, melainkan latihan keikhlasan dan ketundukan. Ia adalah ibadah yang penuh makna: berbagi, mendekat kepada Allah, dan meneladani keimanan Nabi Ibrahim 'alaihissalam.
“Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah: 27)
Mari, siapkan diri dengan hati yang lapang, niat yang tulus, dan semangat berbagi. Semoga qurban kita diterima dan menjadi jembatan menuju surga-Nya.