Jakarta – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat peran organisasi masyarakat sipil melalui delapan bidang pengabdian yang selaras dengan Asta Cita nasional. Melalui program-program pendidikan agama, penguatan moral, serta keterlibatan aktif dalam isu-isu sosial, LDII menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun masyarakat madani yang sejahtera dan demokratis.
Netralitas Politik dan Peran Sipil
LDII menegaskan dirinya sebagai organisasi yang menjaga netralitas politik. Dengan fokus pada dakwah Al-Qur’an dan pendidikan akhlak, LDII tetap aktif menjalin sinergi dengan masyarakat sipil dan pemerintah daerah untuk mendorong nilai-nilai demokratis, keberagaman, dan persatuan nasional tanpa harus terlibat dalam rivalitas politik praktis.
“Kami berdiri dari masyarakat, untuk masyarakat. Kekuatan kami ada pada moralitas, bukan politisasi,” ujar salah satu tokoh LDII dalam forum tersebut.
Kesejahteraan Masyarakat dan Pendidikan Agama
Di wilayah Jakarta dan Banten, LDII berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan seperti penyediaan daging kurban, pendirian sekolah agama, hingga kolaborasi dengan lembaga lokal menunjukkan kontribusi nyata LDII dalam kehidupan sosial-keagamaan. Program-program ini sejalan dengan prinsip pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang menjadi bagian dari Asta Cita.
Dakwah Sosial dan Kearifan Lokal
LDII juga terlibat dalam diskusi lintas organisasi dan komunitas untuk mengatasi persepsi negatif terhadap Islam. Dengan mengedepankan pendekatan sopan dan bijaksana, LDII mempromosikan dakwah sosial yang berpadu dengan kearifan lokal dan semangat gotong royong. Kolaborasi dengan perguruan tinggi, organisasi pencak silat, dan komunitas budaya membuktikan keterbukaan LDII terhadap keberagaman.
Membangun Kepercayaan Melalui Pengalaman Bersama
Di Banten, LDII memperkuat hubungan dengan sesepuh dan tokoh adat setempat melalui kegiatan budaya dan pengalaman bersama—bahkan sesederhana menikmati kopi bersama—yang menciptakan keakraban dan rasa saling percaya. Pusat kegiatan baru LDII di Banten kini menjadi simbol sinergi antara organisasi dan pemerintah daerah.
Netral Aktif dalam Demokrasi
Dalam konteks pemilihan umum, LDII mengusung prinsip “netral aktif”. Artinya, LDII tidak terlibat dalam politik praktis, tetapi tetap mendorong partisipasi warga dalam pemerintahan lokal, serta mendukung pemimpin yang profesional dan berintegritas.
Gedung Sekretariat sebagai Simbol Sinergi
Pembangunan gedung sekretariat LDII di Jakarta dan Banten menjadi titik temu sinergi antarorganisasi. Gedung ini tidak hanya meningkatkan citra dan semangat internal, tapi juga membuka ruang kolaborasi baru dengan lembaga seperti MUI, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat lainnya.
Delapan Bidang Pengabdian LDII
Seluruh kegiatan LDII berakar pada delapan program pengabdian utama: kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, pangan dan lingkungan hidup, kesehatan herbal, teknologi digital, dan energi baru terbarukan. Program ini dijalankan secara terstruktur di tingkat lokal untuk mendukung Asta Cita nasional.
“Program LDII bukan hanya kegiatan keagamaan, tapi juga kontribusi nyata terhadap ketahanan sosial dan pembangunan berkelanjutan,” tegas salah satu pembicara dari DPW LDII Banten.
LDII menunjukkan bahwa peran organisasi masyarakat bukan sekadar menyampaikan ceramah, tetapi menjadi motor penggerak harmoni sosial, pendidikan karakter, dan partisipasi warga dalam pembangunan nasional. Delapan bidang pengabdian LDII telah menjadi bagian dari solusi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat pada masa depan.