Bekasi, (30/4) — Dalam rangka memperkuat sinergi organisasi dan menjawab tantangan dakwah di era digital, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Bekasi menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) pada Jumat (18/4). Kegiatan ini berlangsung di Masjid Sulthon Aulia, Puri Idaman 2, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Rakorda ini dihadiri jajaran Dewan Penasihat, Pengurus Harian DPD LDII Kota Bekasi, serta para pengurus dari tingkat Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kota Bekasi. Agenda utama adalah menyampaikan arahan dari DPP dan DPW LDII serta merespons dinamika situasi nasional dengan strategi yang terkoordinasi.
Ketua DPD LDII Kota Bekasi, Ary, menekankan pentingnya memperkuat komunikasi internal dan eksternal organisasi.
“Di era digital saat ini, penting bagi kita untuk menyiarkan kebaikan dari setiap kegiatan LDII. Oleh karena itu, pemberitaan melalui website dan media sosial menjadi strategi utama dalam menyebarkan informasi positif kepada masyarakat,” ujar Ary.
Ia juga mengingatkan bahwa Rakorda ini bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan forum strategis untuk menyelaraskan visi dan misi organisasi, sekaligus memperkuat peran LDII dalam pembangunan karakter bangsa.
Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mendorong seluruh pengurus membangun hubungan yang lebih aktif dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan (stakeholder).
Sekretaris DPD LDII Kota Bekasi, Ro’uf Fahry, menambahkan bahwa LDII telah membentuk tim khusus untuk memperkuat pengelolaan informasi publik. Salah satu langkah konkret yang ditempuh adalah menyelenggarakan pelatihan jurnalistik.
“Para mubalegh LDII juga bisa mengikuti pelatihan jurnalistik dan public speaking. Harapannya, mereka mampu menyampaikan dakwah secara santun dan beretika melalui media sosial,” jelas Ro’uf.
Dengan terselenggaranya Rakorda ini, LDII Kota Bekasi berharap dapat meningkatkan profesionalisme dan efektivitas komunikasi organisasi, serta memperluas jangkauan dakwah yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.