Peringati Hari Bumi 2025, LDII Dorong Aksi Nyata Penggunaan Energi Terbarukan

Jakarta, (25/4) — Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap 22 April, DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menegaskan komitmennya terhadap pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Tahun ini, Hari Bumi mengangkat tema “Our Power, Our Planet”, yang menyoroti pentingnya peralihan menuju sumber energi ramah lingkungan.

Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufiq Wijaya, menyatakan bahwa tema tersebut sangat sejalan dengan program strategis LDII.

“LDII sangat mendukung semangat dan tema Hari Bumi 2025 karena merupakan salah satu program strategis LDII, untuk peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). EBT bertujuan membangun masa depan yang sehat, berkelanjutan, adil, dan sejahtera bagi semua orang. Juga sebagai ikhtiar LDII untuk mewariskan penghidupan dan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Dody menambahkan, LDII mendukung target global untuk meningkatkan kapasitas pembangkitan energi terbarukan hingga tiga kali lipat pada tahun 2030. Ia mencontohkan negara-negara seperti Amerika Serikat dan India yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam pemanfaatan EBT. “Sementara India telah menetapkan tujuan ambisius untuk energi terbarukan, yang bertujuan mencapai 50 persen dari kebutuhan energinya dari sumber terbarukan pada tahun 2030,” jelasnya.

LDII sendiri telah mengoperasikan sejumlah fasilitas EBT, termasuk dua Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Perkebunan Teh Jamus, Ngawi; dua sistem PLTS di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri; serta sistem PLTS atap di kantor pusat DPP LDII di Senayan dan di Masjid Ponpes Minhaajurosyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Menurut Dody, perkembangan teknologi membuat EBT kini semakin terjangkau. “Mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dapat secara signifikan menurunkan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular, termasuk asma, bronkitis, serangan jantung, dan stroke,” ujarnya.

Dari sisi ekonomi, lanjut Dody, EBT menjadi sektor strategis yang membuka lapangan kerja dan memacu inovasi industri. “Energi terbarukan merupakan peluang ekonomi yang sangat besar dan akan menciptakan 14 juta pekerjaan baru secara global. Pada tahun 2023, energi terbarukan di seluruh dunia bernilai $1,21 triliun dan diproyeksikan tumbuh 17,2 persen per tahun dari tahun 2024 hingga 2030,” tambahnya.

Sementara itu, Siham Afatta dari Departemen Litbang, IPTEK, Sumberdaya Alam, dan Lingkungan Hidup (LISDAL) DPP LDII, mengingatkan bahwa dunia sedang menghadapi Triple Planetary Crisis: perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan penurunan keanekaragaman hayati.

“Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi untuk mengatasi tiga krisis planet ini. Ekosistem mangrove, padang lamun, dan terumbu karang di pesisir dan laut kita memiliki peran besar dalam menyerap karbon dioksida,” ujarnya.

Siham menegaskan pentingnya pelibatan publik dalam upaya penyelamatan lingkungan. “Semua aktivitas tersebut berdampak kuat untuk mengatasi krisis bumi saat ini,” tutupnya.

LDII menyerukan komitmen kolektif dalam memperingati Hari Bumi tahun ini, dengan mengedepankan aksi nyata yang dapat menyelamatkan lingkungan hidup dan membangun masa depan yang lebih sehat dan adil.

Lebih baru Lebih lama