Aceh Tengah (6/4) – DPD LDII Kabupaten Aceh Tengah mengadakan acara halal bihalal yang dikemas dalam bentuk silaturahmi Syawal pada Rabu (2/4) di Gedung Serbaguna LDII Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk perwakilan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Tengah dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Pegasing.
Mewakili Bupati Aceh Tengah, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tengah, Tgk. Amri Jalaluddin, menyampaikan bahwa salah satu fokus utama pemerintah daerah adalah pembangunan berbasis rumah ibadah, khususnya masjid dan mushola. Program ini melibatkan seluruh jajaran pemerintahan dari tingkat kabupaten hingga desa. “Pembangunan masjid dan mushola bertujuan untuk memastikan pelaksanaan shalat berjamaah lima waktu berjalan tertib. Selain itu, kebersihan tempat ibadah dan lingkungan sekitarnya juga menjadi tanggung jawab bersama, baik di tingkat keluarga, desa, kecamatan, hingga kabupaten,” jelas Tgk. Amri Jalaluddin.
Tgk. Amri Jalaluddin juga menekankan pentingnya menjaga keteraturan shalat berjamaah dan kebersihan lingkungan sebagai langkah awal dalam mewujudkan keberkahan bagi masyarakat. “Jika lingkungan bersih dan ibadah terjaga, insyaallah keberkahan akan hadir,” tambahnya.
Kapolres Aceh Tengah, AKBP Dody Indra Putra, yang diwakili oleh Kapolsek Pegasing, Denny Zhahryanto Situmorang, dalam kesempatan yang sama mengingatkan akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Ia mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. “Kamtibmas harus diterapkan di semua tingkat pemerintahan, dari kabupaten hingga desa. Kami berharap kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan semakin meningkat,” ujarnya.
Ketua DPD LDII Kabupaten Aceh Tengah, Marlan, menambahkan bahwa tujuan dari acara halal bihalal ini adalah untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan religius. “Kami ingin LDII terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang religius, rukun, dan sejahtera. Sinergi antara ulama, umara, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut,” pungkas Marlan.
Acara halal bihalal ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara LDII, pemerintah, dan masyarakat, serta mendukung terciptanya Aceh Tengah yang lebih harmonis, aman, dan sejahtera.