Kediri (24/10) – Pada Rabu pagi (23/10), UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kediri mengadakan sosialisasi dan simulasi tentang bahaya kebakaran serta teknik pemadaman api di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 80 santriwan-santriwati dan beberapa pengurus pondok, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran.
Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah, H. Agus DS, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah proaktif dalam menjaga keselamatan lingkungan pondok pesantren. “Pendidikan pelatihan singkat ini memberikan ilmu pengetahuan terkait dengan pencegahan dan pemadaman kebakaran menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta teknik-teknik lainnya,” ujar H. Agus.
Materi pelatihan mencakup berbagai topik, seperti penyebab kebakaran, jenis-jenis alat pemadam kebakaran ringan, dan praktik penggunaan alat pemadam api. “Kami juga melakukan simulasi langsung untuk melatih santri dan pengurus dalam memadamkan api,” tambahnya.
Dalam sesi praktik, peserta diajarkan cara menggunakan APAR dengan benar. Mereka juga diberikan simulasi pemadaman kebakaran dengan api yang sengaja dinyalakan untuk meniru situasi darurat. “Praktik ini sangat penting agar mereka tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran,” jelas H. Agus.
Dengan pelatihan ini, H. Agus berharap para santri dan pengurus pondok dapat lebih siap dan tanggap jika menghadapi situasi darurat. “Meskipun kita sudah dilatih dan memiliki alat pemadam yang disediakan, kita tetap berharap dan berdoa agar tidak terjadi kebakaran, baik di lingkungan pondok pesantren maupun masyarakat umum,” pungkasnya.
Guntur dari UPT Pemadam Kebakaran Kota Kediri menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat. “Kami diberi tugas untuk melatih santri dan pengurus tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran,” katanya.
Menurut Guntur, target dari pelatihan ini adalah agar santri dan pengurus dapat menggunakan APAR dengan cara yang sesuai dengan standar operasional dan peraturan yang berlaku. “Alhamdulillah, pelatihan berjalan dengan baik, dan hasilnya sangat memuaskan,” tutupnya.