Bandung, Jawa Barat - DPD LDII Kota Bandung menggelar bakti sosial khitanan massal bagi puluhan anak dari keluarga pra sejahtera di Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Acara tersebut dihelat di Gedung Sekretariat DPD LDII Kota Bandung, pada Minggu (7/7).
Meringankan Beban Masyarakat Melalui Khitanan Massal
Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bakhtiyar, mengapresiasi kegiatan khitanan massal yang diselenggarakan LDII Kota Bandung. Ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama untuk meringankan beban finansial dalam proses khitan.
“Manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar dan membantu mereka untuk mengurangi beban finansial mereka. Untuk melakukan sunatan itu mahal pengeluarannya. Kalo ini ditanggung LDII pasti mereka akan bahagia,” ucapnya.
Soni berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung dengan jangkauan yang lebih luas, menjangkau lebih banyak anak yang membutuhkan.
Mempersiapkan Bibit Unggul Generasi Muda Sehat
Ketua DPD LDII Kota Bandung, Edi Sunandar, menjelaskan bahwa kegiatan khitanan massal ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas kesehatan bagi anak laki-laki, sekaligus memberikan edukasi tentang manfaat khitan dari sisi kesehatan.
“Tujuannya untuk menyiapkan bibit-bibit unggul anak-anak kita bisa tumbuh sehat,” tanggap Edi.
Edi menuturkan bahwa khitan memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti:
Mencegah terjadinya penyakit seksual menular
Mencegah infeksi saluran kemih
Mencegah penyakit pada kemaluan laki-laki
Membantu menjaga kesehatan organ reproduksi
Program Rutin LDII untuk Bantu Masyarakat
Kegiatan khitanan massal ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh LDII Kota Bandung melalui Bagian Pengabdian Masyarakat.
“Biasanya tahun-tahun sebelumnya, jumlahnya 40-60 orang saat kita mengadakan khitanan massal ini, namun tahun ini menjaring masyarakat hanya di sekitar Kecamatan Sukajadi sekitar 31 anak,” lanjutnya.
Edi mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk perhatian LDII terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Kota Bandung, dengan membantu mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan khitan.
“Dengan adanya program ini, masyarakat yang kurang mampu mendapatkan kesempatan untuk mengkhitankan anak-anak mereka tanpa harus memikirkan biaya yang cukup besar,” tutup Edi.