Menjelajahi Baitullah Setelah 12 Tahun Menanti: Kisah Slamet Santo Diyono dan Anugerah Ibadah Haji

Slamet ldii


Di tengah kesibukan persiapan keberangkatan haji, Slamet Santo Diyono memancarkan aura kebahagiaan yang tak terkira. Penjual bakso berusia 63 tahun ini, bersama sang istri, Sri Mulyani, bersiap menapaki perjalanan spiritual mereka ke Baitullah, Mekkah.

Bagi Slamet, momen ini bukan sekadar perjalanan wisata religi, melainkan penantian panjang selama 12 tahun yang terbayar dengan anugerah luar biasa.

Perjalanan Slamet menuju Mekkah dimulai pada tahun 2012. Bersama 13 orang warga LDII di Sampit, ia mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji melalui Bank Syariah Mandiri. Sejak saat itu, kerinduan untuk menapaki tanah suci tak henti menggema di hatinya.

Tahun demi tahun berlalu, daftar tunggu haji terus memanjang. Di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), masa tunggu bahkan mencapai 27 tahun. Namun, Slamet tak pernah gentar. Ia terus menabung dan memanjatkan doa agar mimpinya untuk menunaikan rukun Islam ke-5 ini segera terwujud.

Dan akhirnya, di tahun 2024, doa Slamet diijabah. Namanya masuk dalam daftar calon jemaah haji Kotim yang berkesempatan berangkat tahun ini.

"Alhamdulillah, kami bersyukur kepada Allah. Tahun ini dapat panggilan ke Baitullah, setelah menunggu selama 12 tahun," ucap Slamet dengan mata berkaca-kaca tanda kebahagiaan.

Perjalanan Slamet menuju Mekkah bukan tanpa perjuangan. Sebagai penjual bakso, ia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menabung untuk biaya haji.

"Saya jualan bakso di depan rumah setiap hari. Alhamdulillah, rezekinya cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan menabung untuk haji," tuturnya.

Di tengah kesibukan berdagang, Slamet tak lupa memantapkan persiapan spiritualnya. Ia rajin mengikuti pengajian dan mempelajari tata cara ibadah haji.

"Saya ingin ibadah haji saya dan istri, bersama rombongan diberikan keamanan, keselamatan, kelancaran dan kebarokahan," harap Slamet yang memiliki 6 orang anak dan 9 cucu tersebut.

Kisah Slamet Dinto Wiyono merupakan bukti nyata bahwa tekad, kesabaran, dan doa dapat mengantarkan seseorang pada anugerah yang luar biasa. Bagi Slamet, kesempatan untuk menunaikan ibadah haji merupakan momen spiritual yang tak ternilai harganya, sebuah penantian panjang yang terbayar dengan kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam.

Perjalanannya menuju Baitullah tak hanya menjadi kisah pribadinya, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang untuk terus berikhtiar dan senantiasa bersyukur atas setiap kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT.

Post a Comment

Previous Post Next Post