Halal Bihalal FKDT Kota Kediri : Hari Pendidikan Nasional Momen Penting Menuju Indonesia Emas 2045

Halal Bihalal FKDT Kota Kediri : Hari Pendidikan Nasional Momen Penting Menuju Indonesia Emas 2045*


Kediri (5/5). Keluarga Besar Dewan Pimpinan Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPC FKDT) Kota Kediri menggelar halal bi halal Syawal 1445 H, di Aula Ki Hadjar Dewantara Dinas Pendidikan, Jumat (3/5).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan dalam sambutannya menyampaikan terima kasih karena mendapat kesempatan memfasilitasi kegiatan halal bi halal FKDT. Ini bentuk sinergi dan kolaborasi lembaga pemerintah melalui Dinas Pendidikan kepada lembaga pendidikan non formal. “Tujuan dan komitmen kami adalah memajukan pendidikan diniyah anak-anak madrasah di Kota Kediri,” kata Anang.

Untuk ia berharap komunikasi, koordinasi, dan kerja sama antara Dinas Pendidikan dengan pengurus FKDT Kota Kediri lebih ditingkatkan lagi. Hal itu untuk mempermudah dalam mewujudkan program dari pemerintah, termasuk berupa alokasi bantuan dana pendidikan/ BPPDGS.


Halal Bihalal FKDT Kota Kediri : Hari Pendidikan Nasional Momen Penting Menuju Indonesia Emas 2045*


Hal tersebut disikapi baik oleh Ketua FKDT Kota Kediri KH. Melvien Zainul Asyiqin. Menurutnya, sinergi selama ini semakin mempererat dan memperkokoh jalinan silaturahim FKDT dengan instansi terkait, termasuk Kemenag dan Dinas Pendidikan.

“Maka kami perlu support dari para pengasuh, pengurus, dan guru madin se Kota Kediri agar pengurus FKDT semakin hikmat dalam mengawal panjenengan semua, termasuk menghadapi event Porsadin tahun ini,” kata Gus Iing, panggilan akrabnya.

Sementara itu Pengasuh Ponpes Al Amien Rejomulyo KH. Agus H. Ahmad Faris Idrisa dalam tausiyahnya mengatakan, Halal Bihalal merupakan tradisi yang luar biasa. Tujuannya yaitu silaturahim, menjadikan satu lagi.

“Untuk apa? Supoyo iso guyub maneh, iso sinergi, iso sambung sinambung pasedulurane,” ujar Gus Faris, sapaan akrabnya.

Kesetaraan itu tidak lagi yang muda yang harus meminta maaf, atau orang tua yang harus meminta maaf. Akan tetapi siapa yang bersalah maka dia yang harus meminta maaf. Ini penting walaupun hanya sekedar meminta maaf.

“Karena di dalam agama kita diajarkan tentang kemanusiaan yang luar biasa, maka kita harus memanusiakan manusia,” ujarnya.

Maka forum ini menjadi sangat luar biasa, karena yang hadir dalam acara tersebut berkecimpung di dunia pendidikan. Ia mendorong kepada segenap pengasuh dan guru madin agar mendidik para santri/ anak didiknya dengan tekun dan tulus, sehingga mereka memiliki kepribadian dan karakter yang luhur dan unggul.

“Setahu saya paling tidak inilah yang melatarbelakangi terwujudnya satu Forum Komunikasi Diniah Takmiliyah (FKDT) yang awalnya sekedar untuk menjaga ukuran, menjaga standart guru-guru madin, sehingga output yang utama adalah ke urusan karakter yang agamis, bukan sekedar hafalan maupun pengetahuan semata,” tegas Gus Idris.

Daud Soleh dari Madin Wali Barokah merasa senang bisa hadir dalam forum tersebut. Apalagi acara tersebut diadakan dalam suasana memperingati Hari Pendidikan Nasional tanggal 1 Mei lalu.

“Ini adalah momen penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk menyambung tongkat estafet dalam menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya.

Turut hadir dalam acara halal bi halal adalah Ketua DPW FKDT Kalimantan Barat H.Ahmad Bustomi, segenap pengurus FKDT Kota Kediri, staf Dinas Pendidikan, pejabat PD Pontren Kemenag Moch. Faruq, kepala dan guru madin se Kota Kediri, serta dimeriahkan alunan Grup Gambus Madin Sunan Kalijaga. (Mzda)

Post a Comment

Previous Post Next Post