Jakarta, 2 April – Dalam suasana senja yang hangat di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, sebuah acara buka puasa bersama yang menggabungkan unsur TNI-Polri dan berbagai ormas berlangsung penuh keakraban. Acara ini tidak hanya sekedar mengakhiri puasa hari itu, tetapi juga menjadi simbol dari soliditas dan sinergitas antar elemen bangsa, sebagaimana tema yang diusung: “Hikmah Puasa Ramadan 1445 Hijriah Tingkatkan Soliditas dan Sinergitas untuk Indonesia Maju”.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya kebersamaan yang telah terjalin, khususnya setelah jeda panjang akibat pandemi Covid-19. "Jadi, tentunya ini kebaikan dari kita bersama seluruh keluarga besar TNI-Polri bersama dengan masyarakat bisa berkumpul untuk melaksanakan kegiatan buka bersama. Sekaligus memperkuat soliditas dan sinergitas antara TNI dan Polri, juga tentunya antara umarah dan ulama," ujar Kapolri.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga menyampaikan sentimen serupa, menyoroti buka puasa bersama sebagai momen yang menguatkan tali silaturahim. "Sehingga, saya menilai hal tersebut sejalan dengan tema buka puasa bersama hari ini yaitu dengan hikmah puasa Ramadan 1445 H/2024 Masehi kita tingkatkan soliditas dan sinergitas untuk Indonesia maju," ungkap Jenderal Agus.
Acara buka bersma ini dihadiri oleh Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kala, Menkopolhukam Hadi Tjahjanto, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nazaruddin Umar, Ust.Das'ad Latif, sejumlah pejabat utama TNI, Polri, dan tokoh-tokoh masyarakat
Selain buka bersama, acara ini juga diisi dengan tausiah agama oleh Ustadz Das'ad Latif , shalat berjamaah, dan santunan kepada anak yatim, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya tentang kebersamaan, tetapi juga tentang spiritualitas dan kepedulian sosial.
KH Chriswanto Santoso, Ketua Umum DPP LDII, mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah positif dalam memperkokoh NKRI. "Buka puasa ini juga menunjukkan komitmen TNI-Polri merawat kebhinnekaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Perbedaan merupakan takdir bangsa Indonesia, sehingga perbedaan justru menjadi perekat untuk tujuan bersama," ujar KH Chriswanto.