Di tengah hiruk-pikuk kota Salatiga, terdapat sebuah warisan kuliner yang tak hanya menyimpan kelezatan, tetapi juga cerita. Getuk Kethek, sebuah nama yang menggugah selera dan membangkitkan rasa penasaran. Apakah Anda berani mencoba?
Getuk Kethek bukan sekadar makanan, melainkan simbol dari kehangatan keluarga dan kearifan lokal. Berawal dari tahun 1980-an, Getuk Satu Rasa, yang kini lebih dikenal sebagai Getuk Kethek, telah menjadi bagian dari identitas Salatiga. Dikelola oleh generasi kedua, getuk ini bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang mempertahankan tradisi.
Mengapa Disebut Getuk Kethek?
Uniknya, Getuk Kethek tak hanya terkenal karena rasanya yang manis dan teksturnya yang pulen. Di teras rumah pemilik, pengunjung akan disambut oleh monyet-monyet yang lincah, memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Dari situlah, nama “Kethek”, yang berarti monyet, menjadi ikon tersendiri.
Dengan harga yang terjangkau, 14 ribu Rupiah per boks, Getuk Kethek menawarkan sensasi rasa yang khas. Manisnya gula merah dan gurihnya kelapa parut, berpadu sempurna dengan singkong yang lembut, menciptakan harmoni rasa yang memanjakan lidah.
Resep Getuk Kethek
Ingin mencoba membuat Getuk Kethek di rumah? Berikut resep singkatnya:
Bahan-bahan:
- 750 gram singkong
- 150 gram kelapa parut
- 65 gram gula pasir
- 1/4 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh vanili bubuk
Cara membuat:
- Kukus singkong hingga matang.
- Haluskan singkong yang sudah dikukus bersama kelapa parut, gula pasir, garam, dan vanili bubuk.
- Masukkan adonan ke dalam loyang yang telah dialas plastik, padatkan.
- Potong sesuai selera dan sajikan.
Kunjungi dan Rasakan Sendiri
Jika Anda berada di Salatiga, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Jl. Agrotunggal No. 9, Kampung Ledok. Rasakan sendiri keunikan dan kelezatan Getuk Kethek yang asli. Selamat mencoba dan menikmati kehangatan tradisi Salatiga!