اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ø¥ِÙ†ِّÙŠ Ø£َعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†ْ Ø´َرِّ سَÙ…ْعِÙŠ ÙˆَÙ…ِÙ†ْ Ø´َرِّ بَصَرِÙŠ ÙˆَÙ…ِÙ†ْ Ø´َرِّ Ù„ِسَانِÙŠ ÙˆَÙ…ِÙ†ْ Ø´َرِّ Ù‚َÙ„ْبِÙŠ ÙˆَÙ…ِÙ†ْ Ø´َرِّ Ù…َÙ†ِÙŠِّÙŠ
ALLAAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN SYARRI SAM'II, WA MIN SYARRI BASHARII, WA MIN SYARRI LISAANII, WA MIN SYARRI QALBII, WA MIN SYARRI MANIYYII
Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari keburukan telingaku, dari keburukan mataku, dari keburukan lisanku, dari keburukan hatiku, dan dari keburukan kemaluanku H.R. Tirmidzi 3492
Berlindung dari Perbuatan Maksiat: Menjaga Anggota Badan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada godaan dan situasi yang menguji keteguhan iman. Salah satu cara untuk melindungi diri dari perbuatan maksiat adalah dengan berlindung kepada Allah. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu kita menjaga anggota badan kita:
Telinga (Sam’i):
- Berhati-hatilah dengan apa yang Anda dengar. Hindari mendengarkan gosip, fitnah, atau percakapan yang tidak bermanfaat.
- Dengarkan bacaan Al-Quran, nasihat agama, atau musik yang memiliki pesan positif. Jauhkan diri dari hal-hal yang merusak hati dan pikiran.
Mata (Bashar):
- Kendalikan pandangan Anda. Hindari melihat hal-hal yang tidak layak, termasuk konten pornografi, kekerasan, atau hal-hal yang merusak moral.
- Perbanyak melihat keindahan alam, seni, atau benda-benda yang mengingatkan kita pada kebesaran Allah.
Lisan (Lisaan):
- Berbicaralah dengan baik. Hindari berbicara kasar, mengumpat, atau menyebarkan fitnah.
- Gunakan kata-kata yang membangun dan memberikan manfaat kepada orang lain.
Hati (Qalb):
- Jaga hati Anda dari kebencian, iri hati, dan hasad dengki. Berusaha untuk selalu memaafkan dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
- Perbanyak dzikir dan renungkan ayat-ayat Al-Quran yang menguatkan iman.
Kemaluan (Maniyy):
- Jaga kehormatan diri. Hindari perbuatan zina, pornografi, dan segala bentuk pelanggaran terhadap norma agama.
- Berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk menjaga diri dari godaan nafsu.
Ingatlah bahwa berlindung kepada Allah adalah langkah pertama dalam menjaga diri dari perbuatan maksiat.