Jakarta, 28 Februari 2024 - Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) DPP LDII menyelenggarakan pelatihan hisab rukyat untuk mempersiapkan tim yang terlatih dalam menentukan awal bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah. Pelatihan ini diikuti oleh DPW LDII dari seluruh Indonesia dan berlangsung di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Jakarta, pada Selasa (27/2).
Ketua Departemen PKD DPP LDII, KH Aceng Karimullah, mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tim rukyat DPW dan DPD dalam menganalisis hilal, melatih keterampilan penggunaan teropong, serta mempersiapkan sumber daya manusia jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya DPP LDII dalam meningkatkan kualitas pelatihan dan pelatihan hisab rukyat guna menghadapi pengamatan hilal bulan Ramadan 1445 Hijriyah," ujar KH Aceng.
Ia menambahkan, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membantu pemerintah dalam penentuan awal bulan Hijriah, khususnya 1 Ramadan dan 1 Syawal.
Sebelumnya, terdapat beberapa DPW yang belum mengikuti pelatihan hisab pada tahun 2023, yaitu Aceh, Bengkulu, Bali, Gorontalo, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat.
"Dengan diselenggarakannya pelatihan ini, diharapkan setiap provinsi akan memiliki perwakilan tim hisab rukyat, yang dapat memberikan laporan yang akurat terkait penglihatan hilal," harap KH Aceng.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Tim Hisab Rukyat DPP LDII.. Para peserta mendapatkan materi tentang teori hisab rukyat, praktik penggunaan teropong, dan simulasi pengamatan hilal.
Komitmen LDII dalam Penentuan Awal Bulan Hijriah
Dengan adanya pelatihan ini, DPP LDII berkomitmen untuk memastikan bahwa proses penentuan awal bulan Hijriah dilakukan secara profesional dan akurat, sesuai dengan tuntutan kualitas dan kebutuhan umat Islam di Indonesia.
"DPP LDII berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam menentukan awal bulan Hijriah dengan cara yang ilmiah dan transparan," tegas KH Aceng.
Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi LDII dalam menjaga keharmonisan dan persatuan umat Islam di Indonesia.