Rumahmu Bukan Kuburan, Terangilah dengan Senandung Quran

Rumahmu Bukan Kuburan, Terangilah dengan Senandung Quran


Bayangkan sebuah rumah sunyi senyap, tak ada gema canda tawa anak-anak, tak ada sapa diantara anggoa keluarga, bahkan bisikan doa pun seolah enggan bertamu. Rumah itu gelap, remang-remang, seolah perasaan gundah gulana menempel di setiap sudutnya. Ya, rumah tanpa lantunan ayat suci Al-Quran memang bisa terasa bagai kuburan, dingin dan mencekam.

Thumbnail Carousel with Titles

Lalu, bandingkan dengan rumah yang di dalamnya semburat cahaya kehangatan. Rumah yang tiap senjanya dihiasi lantunan ayat-ayat suci Al-Quran, mengalir lembut bak sungai jernih penyejuk jiwa. Bayangkan betapa damai dan tenteramnya, bagaimana syafaat Kalam Ilahi merasuk relung hati penghuninya, membawa ketenangan dan ketentraman hakiki.

Bukankah, pada dasarnya, itulah rumah yang kita dambakan? Sarang cinta dan bahagia, tempat hati berlabuh setelah penatnya dunia luar. Dan, bukankah Al-Quran, kitab suci umat Islam, adalah pedoman menuju kebahagiaan itu?

Menabur Benih Kebahagiaan dengan Bacaan Quran

Membiasakan lantunan ayat suci Al-Quran di rumah bukanlah sekadar kewajiban agama, melainkan investasi kebahagiaan dunia dan akhirat. Setiap bait yang dibacakan, setiap huruf yang dilafalkan, adalah benih-benih kebaikan yang kita taburkan di dalam rumah. Benih-benih itu lambat laun akan tumbuh, menebarkan aroma surgawi yang menentramkan jiwa penghuninya.

Rumah yang akrab dengan Al-Quran akan dilimpahi keberkahan. Keberkahan yang menentramkan hati, mendekatkan keluarga, dan mengusir hawa-hawa negatif. Bayangkan, saat anak-anak kita tumbuh besar dengan suara Al-Quran sebagai soundtrack keseharian mereka, betapa besar bekal kebaikan yang mereka bawa dalam langkah kehidupan.

Langkah Kecil, Dampak Besar

Memulai kebiasaan ini tak perlu muluk-muluk. Mulailah dengan hal-hal kecil. Bacalah satu surat pendek selepas maghrib bersama keluarga. Nyalakan murottal selama mengerjakan aktivitas rumah tangga. Putarlah lantunan ayat-ayat suci saat waktu senggang. Setiap langkah kecil, meski tampak sederhana, akan membawa perubahan besar dalam atmosfer rumah kita.

Ingatlah, rumah yang terang benderang cahaya Al-Quran bukanlah rumah yang sunyi senyap. Rumah itu akan dipenuhi dengan lantunan ayat suci, diskusi tafsir Al-Quran, dan doa-doa yang dipanjatkan bersama. Rumah itu akan menjadi madrasah pertama, tempat anak-anak belajar mengenal indahnya Kalam Ilahi. Rumah itu akan menjadi istana cinta, di mana kebahagiaan sejati bersemi dan bertunas.

Jadi, jangan biarkan rumah kita menjadi kuburan tanpa cahaya Kalam Ilahi. Terangilah dengan senandung Al-Quran, biarkan ayat-ayat sucinya menyelimuti setiap sudut, dan rasakan betapa rumah kita menjelma menjadi istana penuh cinta dan keberkahan.

Mulai kecilkan volume musik duniawi, dan naikkanlah volume lantunan ayat-ayat suci. Bukankah, pada hakikatnya, itulah melodi terindah yang layak menggema di rumah kita?

Mari wujudkan rumah kita menjadi rumah Quran, rumah yang di dalamnya cinta dan bahagia bertalian, rumah yang cahaya Al-Qurannya menerangi jalan menuju surga.

Post a Comment

Previous Post Next Post