Marah adalah emosi yang alami dan manusiawi. Tidak ada orang yang tidak pernah marah dalam hidupnya. Namun, marah juga bisa menjadi sumber masalah jika tidak dikendalikan dengan baik. Marah bisa menyebabkan kita bertindak tanpa pikir panjang, menyakiti orang lain, bahkan merusak hubungan kita dengan Allah SWT.
Lalu, bagaimana cara mengendalikan marah yang melanda hati kita? Salah satu cara yang diajarkan oleh Islam adalah dengan berdoa atau berzikir. Dengan berdoa, kita mengingat Allah SWT yang Maha Kuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang. Dengan berdoa, kita memohon perlindungan dari godaan setan yang meniupkan bara api ke dalam hati kita. Dengan berdoa, kita menenangkan jiwa dan pikiran kita, serta mengubah energi negatif menjadi positif.
Dari berbagai doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, ada satu doa yang sangat ringkas dan mudah dihafal, yaitu:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A'UUDZU BILLAAHI MINASYSYAITHAANIRRAJIIM
Aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk
Doa ini disebut sebagai ta'awudz, yaitu permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari segala kejahatan dan keburukan. Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca ketika kita merasa marah, sedih, takut, atau menghadapi godaan apapun.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
"Sesungguhnya, amarah itu dari setan. Dan sesungguhnya, setan itu diciptakan dari api. Dan sesungguhnya, api itu hanya bisa dipadamkan dengan air. Maka jika salah seorang di antara kalian marah, hendaklah ia berwudhu." (HR. Abu Daud)
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda:
لَا تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ
"Janganlah marah, niscaya engkau akan masuk surga." (HR. Tirmidzi)
Dari hadis-hadis di atas, kita bisa memahami bahwa marah adalah hal yang tidak disukai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Marah bisa menghalangi kita dari surga dan mendekatkan kita ke neraka. Marah bisa merusak akhlak dan iman kita. Marah bisa menjauhkan kita dari rahmat dan ridha Allah SWT.
Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk mengendalikan marah kita dengan berdoa dan berzikir. Kita harus mengingat bahwa Allah SWT selalu melihat dan mendengar apa yang kita lakukan. Kita harus mengingat bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Pengampun dan Maha Penyantun. Kita harus mengingat bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Adil dan Maha Bijaksana.
Dengan berdoa, kita mengakui kelemahan dan ketergantungan kita kepada Allah SWT. Dengan berdoa, kita memohon bantuan dan pertolongan Allah SWT. Dengan berdoa, kita menunjukkan kerendahan dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Dengan berdoa, kita mengharapkan kebaikan dan keberkahan Allah SWT.
Baca Juga:
- Doa Lailatul Qadar, Perbanyaklah Membaca Doa ini Saat 10 Malam Akhir Bulan Ramadan
- Berdoa di Lailatul Qadar Penuh Berkah, Yuk! Mempersungguh
- Doa Sholat Malam, Bermohon Dengan Kesungguhan Hati
- Doa Sholat Hajat: Harap Kebarokahan dan Ridho dari Alloh SWT
- Doa Berbuka Puasa: Mensyukuri Nikmat Allah SWT
- Doa Sujud Al-Quran: Makna dan Keutamaannya di Bulan Ramadan
- Doa Berlindung dari Syirik, Murnikan Ibadah kepada Alloh SWT
- Mohon Mohon Ampunan, Membersihkan Diri dari Dosa-dosa Kecil dan Besar
- Doa Nabi Yunus, Berharap Mendapat Keberuntungan dan Keselamatan
- Doa Setelah Membaca Al-Quran, Mohon Rahmat dan Petunjuk
- Doa Berlindung dari Hari dan Malam yang Buruk: Memohon Perlindungan dan Keberkahan
- Doa Berlindung dari Empat Hal yang Merugikan
- Doa Mohon Perlindungan dari Bahaya dan Musibah Bencana
- Lagi Sedih dan Susah? Berdoa Saja!
- Doa Berlindung dari 4 Hal
- Doa Barokah untuk Anak
- Doa Pagi Hari Mensyukuri Nikmat Anugerah Ilahi
- Doa untuk Pengantin, Semoga Menjadi Keluarga Barokah Sakinah Mawaddah wa Rahmah
- Berdoa untuk Ketaatan dan Menjauhi Kemunkaran: Memohon Kekuatan dari Allah SWT
- Doa Memohon Akhlak Mulia: Sebuah Pengharapan dalam Kehidupan Sehari-hari
- Doa Memohon Ketetapan Nikmat hingga Akhir Hayat: Menggapai Keberkahan dalam Hidup
- Doa Berlindung dari Sifat Munafik: Melindungi Hati dari Berbicara dan Beramal Tidak Karena Allah