Rakorwil LDII Kalteng 2023, Ketua DPW Ungkap Falsafah Huma Betang

Rakorwil LDII Kalteng 2023


PALANGKA RAYA - Ketua DPW LDII Kalimantan Tengah, H Nur Prayudi, memimpin rapat koordinasi wilayah tahun 2023  Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Kalimantan Tengah pada Sabtu (25/11/2023). Rapat ini bertema “Menuju Generasi Profesional Religius untuk Indonesia Emas 2045” dan dilaksanakan di Aula Eka Hapakat Kantor Gubernur Kalteng.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalteng, Katma F Dirun, dan para Ketua DPD LDII Kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah.

H Nur Prayudi, dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa Provinsi Kalimantan Tengah memiliki karifan lokal dengan falsafah Huma Betang, yang di dalamnya mengandung nilai-nilai toleransi yang tetap terpelihara dan melekat dalam kehidupan sehari-hari.

“Dalam satu keluarga besar, mereka bisa menganut kepercayaan yang berbeda-beda, hal ini lumrah dijumpai, namun tidak menimbulkan polemik, mereka bisa saling menghargai, menghormati, menerima perbadaan keyakinan, ini menandakan bahwa suku dayak adalah cintai damai”, jelas Nur Prayudi.

Nur Prayudi juga berpesan kepada warga LDII untuk berkontribusi yang baik kepada masyarakat, tunjukkan kegiatan-kegiatan yang baik kepada publik, LDII juga harus melakukan komunikasi yang baik sehingga pemerintah dapat memberikan bantuan-bantuan kepada seluruh organisasi-organisasi kemasyarakatan termasuk LDII.


Rakorwil LDII Kalteng 2023, Ketua DPW Ungkap Falsafah Huma Betang


Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kalteng, Katma F Dirun, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan untuk memberikan materi. Ia berharap bahwa kegiatan rakorwil ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kalimantan Tengah.

Selanjutnya, Kaban Kesbangpol mempresentasikan materi yang mengajak semua pihak untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang aman, damai, dan harmonis. “Menjadi tugas kita semua bila terdapat gesekan-gesekan di masyarakat untuk bisa mengkondusifkan situasi dan memberikan pemahaman bahwa pemilu ataupun pilkada hanyalah sebuah alat bukan tujuan”, ujar Katma.

Post a Comment

Previous Post Next Post