Ponpes Wali Barokah Kediri Gelar Seminar Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan Moderasi Beragama

Ponpes Wali Barokah Gelar Seminar Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan Moderasi Beragama


KEDIRI - Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri mengadakan seminar wawasan kebangsaan, bela negara dan moderasi beragama pada Rabu, 25 Oktober 2023. Seminar ini bertujuan untuk memperkuat kecintaan para santri terhadap nusa dan bangsa serta mempersiapkan mereka menjelang Pemilu 2024. Seminar ini juga merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober.

Seminar ini diikuti oleh lebih dari 600 santri dari tiga pondok pesantren di bawah naungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), yaitu Ponpes Nurul Hakim Alfattah Bandar, Ponpes Alkasun Bangsal, dan Ponpes Almanshurin Tempurejo Kresek. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring dengan mengikuti protokol kesehatan.

Narasumber yang hadir dalam seminar ini adalah Letkol Inf. Aris Setiawan selaku Komandan Kodim 0809 Kediri, Bagus Hermawan Apriyanto dari Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Kediri, dan Moch. Qayyim, S.Ag.,M.Fil.I, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kediri.

Letkol Inf. Aris Setiawan mengajak para santri untuk menyanyikan lagu Padamu Negeri sebagai bentuk penghormatan kepada negara. Ia juga berbagi pengalaman saat bertugas di Aceh saat terjadi tsunami pada tahun 2004. Ia menekankan bahwa bela negara dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan berkarya di bidang apapun.

“Karier dapat dilakukan mulai dari militer, akademisi dan olah raga yang dijamin negara. Kewajiban melaksanakan bela negara sebagai bukti kecintaan kita kepada tanah air,” ujarnya.

Ia berharap para santri dapat mencintai bangsa dan negara Indonesia, agamanya, dan juga berbakti kepada orang tua. Ia juga mengapresiasi peran pondok pesantren dalam membentuk karakter generasi muda yang berkualitas.

Bagus Hermawan Apriyanto dari Bakesbangpol Kota Kediri menyampaikan pentingnya partisipasi politik para santri dalam pemilu. Ia mengingatkan agar para santri tidak golput atau tidak menggunakan hak pilihnya.

“Ingat, santri jangan sampai golput,” pesannya.

Ia menjelaskan bahwa pemilu adalah salah satu bentuk demokrasi yang harus dijaga bersama. Ia mengimbau agar para santri memilih calon pemimpin yang sesuai dengan hati nurani dan visi misi mereka.

Moh. Qoyyim dari Kemenag Kota Kediri mengulas tentang moderasi beragama sebagai salah satu tema seminar. Ia mengatakan bahwa moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan perilaku beragama yang moderat serta menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan atas dasar kemanusiaan.

Ia menginformasikan bahwa Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama. Peraturan ini menjadi pedoman bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan umat beragama dalam rangka penguatan moderasi beragama.

“Peraturan Presiden ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan umat beragama dalam rangka penguatan moderasi beragama,” katanya.

Ia menambahkan bahwa moderasi beragama juga berkaitan dengan toleransi, kerukunan, dan kebhinekaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Agus DS, Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah menjelaskan bahwa seminar ini digelar untuk meneguhkan cinta tanah air kepada para santri. Ia berharap agar para santri menjadi generasi yang profesional religius.

“Selain itu juga menekankan para santri agar menjadi generasi yang alim fakih; mengimplementasikan dengan akhlakul karimah; disertai keterampilan dan kemandirian,” tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa para santri harus memiliki wawasan yang bagus dengan dibekali enam tobiat luhur, yaitu rukun, kompak, kerja yang baik, jujur, amanah, dan mujhid muzhid. Ia berharap agar para santri dapat menjadi tokoh dan panutan masyarakat.

“Selain itu, menjelang pemilu para santri didorong terus untuk menjauh dari politik uang serta memilih sesuai dengan hati nuraninya,” imbuhnya.

Ia menuturkan bahwa Ponpes Wali Barokah bisa disebut sebagai miniatur negara, karena memiliki ribuan santri dari berbagai daerah dan suku di Indonesia. Ia mengajak para santri untuk selalu menjaga kecintaan pada NKRI, terutama saat memasuki tahun politik.

“Kita harus selalu menumbuhkan cinta tanah air kepada para santri sehingga kedepannya NKRI bisa terjaga, terawat dan berlangsung seterusnya,” pungkasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post