Habib Ubaidillah: Kemarau Panjang Merupakan Ayat Allah, Kita Harus Tingkatkan Kesabaran

Habib Ubaidillah


Indonesia sedang mengalami kemarau panjang yang berdampak pada kekeringan di berbagai daerah. Hal ini tentu saja menjadi ujian bagi masyarakat, khususnya para petani yang menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian. Namun, di tengah kesulitan ini, ada pula hikmah yang dapat kita petik sebagai umat Islam.

Salah satu hikmah yang dapat kita ambil adalah meningkatkan kesabaran dan ketawakalan kita kepada Allah SWT. Seperti yang disampaikan oleh Habib Ubaidillah Al Hasany, pengasuh Pondok Pesantren Al Ubaidah Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, kemarau panjang merupakan ayat Allah yang harus kita renungi dan syukuri.

Habib Ubaidillah bersama dengan warga LDII dan masyarakat sekitar melaksanakan salat Istisqo untuk meminta hujan turun pada Selasa pagi (24/10) di halaman Pondok Pesantren Millenium Alfiena Lengkong. Ibadah ini dilakukan seiring dengan kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan di Indonesia termasuk Kabupaten Nganjuk.

“Kemarau panjang ini adalah ayat Allah yang harus kita renungi dan syukuri. Karena Allah SWT tidak akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya melebihi kemampuan mereka. Dan di balik cobaan ini, pasti ada hikmah dan pahala besar yang menjadi harapan orang-orang iman,” kata Habib Ubaidillah dalam ceramahnya usai salat Istisqo.

Habib Ubaidillah menjelaskan bahwa salat Istisqo merupakan sunah Rasulullah SAW yang dilakukan ketika menghadapi kemarau panjang. Beliau bersama para sahabat memohon kepada Allah agar turun hujan dengan melaksanakan salat Istisqo.


Habib Ubaidillah


“Pada zaman Rasulullah, kemarau panjang mengakibatkan ternak mati dan tumbuh-tumbuhan ikut mati. Pada saat itu para sahabat menghadap ke Rosulullah SAW mohon didoakan agar turun hujan. Saat itulah Rasulullah SAW mensyariatkan untuk memohon kepada Allah agar turun hujan dengan melaksanakan salat Istisqo,” ujar Habib Ubaid.

Ia pun mengajak umat Islam untuk menyikapi kemarau panjang dengan kesabaran dan ketawakalan. Karena semua pasti ada hikmahnya. Ia pun mengingatkan bahwa yang terjadi saat ini bukanlah siksaan tetapi peringatan dari Allah SWT.

“Kita harus sabar dan tawakal kepada Allah SWT. Karena Allah SWT Maha Pengasih dan Penyayang. Dia tidak akan menyia-nyiakan doa-doa kita. Kita harus yakin bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi kita. Dan kita harus bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya,” tutur Habib Ubaid.

Habib Ubaid juga mengingatkan agar kemarau panjang tidak berulang di masa depan, umat Islam harus introspeksi diri. Banyak mendekat kepada Allah dan menjauhi perbuatan dosa. Bila terjadi lagi bisa menjadi hikmah bahwa itu peringatan dari Allah.

“Kemarau panjang ini bisa jadi adalah peringatan dari Allah SWT agar kita bertaubat dari dosa-dosa kita. Kita harus banyak beristighfar dan bersedekah. Kita harus banyak berdoa dan berdzikir. Kita harus banyak membaca Al-Quran dan mengamalkannya. Kita harus banyak bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan mengikuti sunnahnya,” pungkas Habib Ubaid.


Post a Comment

Previous Post Next Post