KH Chriswanto Santoso, Ketua Umum LDII yang Dekat dengan Hati Warga dan Peduli dengan Bangsa

KH Chriswanto Santoso, Ketua Umum LDII


MANOKWARI. KH Chriswanto Santoso adalah sosok yang tidak asing bagi warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Ia adalah Ketua Umum DPP LDII periode 2021-2026, yang terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX LDII yang dihadiri oleh Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin .

KH Chriswanto Santoso memiliki latar belakang pendidikan yang mengagumkan. Ia merupakan alumni Teknik Perkapalan ITS dan pascasarjana Teknik Perkapalan di Universitas New Castle. Ia juga pernah menjadi dosen di Politeknik Surabaya dan pengurus harian Partai Golkar Jawa Timur .

Namun, ia tidak lupa dengan panggilan dakwahnya. Sebelum menjadi Ketua Umum LDII, ia menjabat sebagai Ketua DPW LDII Jawa Timur dari 1991-2015 dan Penjabat (Pj) Ketua Umum LDII menggantikan Prof. KH. Abdulah Syam yang wafat pada 2020 .

Di bawah kepemimpinannya, LDII berkembang pesat dan memiliki banyak program pengabdian untuk bangsa. Ia mengungkapkan, LDII memiliki “8 program pengabdian untuk bangsa”. Program-program tersebut meliputi kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan, teknologi digital, ekonomi syariah, energi baru terbarukan, dan ketahanan pangan.

“Kami sudah membangun PLTS dan PLTMH di ponpes dan tempat ibadah kami. Kutub utara, setiap tahun bergeser 0,5 derajat. Maka, energi baru terbarukan penting dikaitkan dengan lingkungan hidup,” ujarnya, saat konferensi pers Pramuswil LDII Papua Barat, di Tabea Social House, Manokwari, Papua Barat, pada Minggu (24/9).

KH Chriswanto Santoso juga sangat dekat dengan hati warga LDII. Ia sering mengunjungi berbagai daerah dan berdialog dengan para pengurus dan warga. Ia juga memberikan bimbingan dan motivasi kepada mereka, agar menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu kunjungan yang ia lakukan adalah ke Papua Barat, menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) IV LDII Papua Barat yang akan dihelat pada tanggal 26 September 2023. Dalam kunjungan itu, ia berpesan, agar para pengurus membuat program pengabdian prioritas, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat Papua Barat. Ia mencontohkan, dua program prioritas yang bisa dilakukan adalah penanganan kemiskinan dan pencegahan stunting.

“Setelah kami berbincang, potensi program prioritas LDII Papua Barat, adalah penanganan kemiskinan dan pencegahan stunting. Akan kami pelajari, apakah karena masalah budaya, ekonomi, atau hal lainnya,” ujarnya.

Ia juga berpesan, agar para pengurus dan warga LDII bersikap netral aktif dan damai dalam menyongsong Pemilu 2024. Ia mengingatkan, bahwa Pemilu adalah momentum penting bagi bangsa Indonesia, namun juga berpotensi menimbulkan perpecahan jika tidak dilakukan dengan bijak.

“Jangan sampai persatuan dan kesatuan kita rusak karena momen ini,” ujarnya.

Ia menyarankan, agar Pemilu lebih banyak membicarakan visi dan misi, serta program kerja calon, daripada menyerang atau menjatuhkan lawan. Ia juga menolak adanya black campaign dan politik uang, yang bisa merusak kualitas demokrasi.

“Maka dalam Rakernas, kami akan mengundang tiga capres. Rakernas akan dibuka Presiden Jokowi dan ditutup Wapres Ma’ruf Amin,” katanya.

Ia berharap, dari Pemilu 2024, yang terpilih adalah wakil rakyat yang benar-benar mewakili aspirasi dan kepentingan rakyat, bukan hanya hasil dari transaksi politik.

“Kalau keterwakilan, menghindarkan potensi transaksional. Betul-betul untuk rakyat Indonesia,” tutupnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama