SURABAYA. Tahun politik adalah tahun yang penuh dengan dinamika dan tantangan bagi bangsa Indonesia. Berbagai pilihan dan kepentingan politik muncul di tengah masyarakat, yang bisa menimbulkan perpecahan dan konflik jika tidak diatur dengan baik. Oleh karena itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur mengajak masyarakat untuk bersikap bijak dan toleran dalam menghadapi tahun politik ini.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bakesbangpol Jatim adalah melakukan sosialisasi dan audiensi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan (ormas) seperti Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Pada Kamis (6/9), Bakesbangpol Jatim menerima kunjungan dari Ketua DPW LDII Jawa Timur Amrodji Konawi dan jajaran pengurus harian dan dewan penasihat, di kantor Bakesbangpol Jatim, Surabaya.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bakesbangpol Jatim Eddy Supriyanto mengingatkan masyarakat, agar tidak berkegiatan yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Kekayaan Indonesia karena keberagaman suku, agama, ras dan golongan dengan berbagai kepentingan politiknya, maka jangan sampai dirusak oleh ujaran kebencian.
“Kita ini kan dari berbagai suku, agama, ras, golongan bahkan beberapa kepentingan-kepentingan politik. Jadi kebanyakan mereka tidak memahami berbeda untuk bersama. Jadi kalau ada masalah sedikit saja, akhirnya membully, membuat ujaran-ujaran kebencian dan sebagainya,” kata Eddy.
Eddy menegaskan bahwa ujaran kebencian adalah salah satu pemicu konflik yang bisa mengancam stabilitas nasional. Ia mencontohkan beberapa kasus perusakan dan kekerasan yang terjadi akibat ujaran kebencian di media sosial. Ia juga menyebutkan bahwa ada surat edaran dari Kepolisian yang mengatur penanganan para pelaku ujaran kebencian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Tugas kami dari pemerintah menyosialisasikan kepada semua pihak. Awal munculnya konflik, salah satunya adalah dari ujaran kebencian,” ujarnya.
Eddy berharap masyarakat bisa mengendalikan emosinya serta mau menerima beragam perbedaan yang ada. Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak memilah informasi yang diterima dari media sosial.
“Kami berpesan kepada masyarakat agar bijak dan pintar menggunakan media sosial. Karena media sosial itu bisa menjadikan kita sukses ataupun hancur. Media sosial kalau kita gunakan secara positif, untuk kepentingan pembelajaran teknologi, itu pasti membangun. Tapi kalau itu dipakai untuk ujaran kebencian, memfitnah, membully dan lain sebagainya, itu akan merusak generasi bangsa,” papar Eddy.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga persaudaraan dan kerukunan antara sesama warga negara, terutama menjelang Pemilu yang akan datang. Ia menyatakan bahwa semua calon pemimpin baik itu capres-cawapres, calon gubernur-cawagub, calon legislator dan sebagainya, mereka adalah orang-orang pilihan yang sudah melalui proses politik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
“Kami berpesan kepada masyarakat, siapapun yang terpilih, mereka adalah pilihan masyarakat. Itu adalah wakil kita. Siapapun yang menang harus kita terima dan hormati untuk lima tahun ke depan,” ujar Eddy.
Ia menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu berselisih karena perbedaan pilihan politik. Ia menyarankan agar masyarakat menghormati hak demokrasi setiap orang dan menghargai hasil pemilihan yang sah.
“Nanti kalau misalnya kurang cocok atau kurang pas, mungkin lima tahun ke depan memilih yang lain. Mereka yang menang berteman dengan yang kalah, bersaudara. Jadi masyarakat yang di bawah jangan sampai bermusuhan karena berbeda pilihan,” tambahnya.
Eddy berharap, dengan adanya sosialisasi dan audiensi dengan ormas seperti LDII, bisa meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tahun politik ini. Ia mengapresiasi peran LDII sebagai salah satu ormas yang aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah dan nasional.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada LDII yang sudah datang ke kantor kami. Kami berharap LDII bisa menjadi mitra kami dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kami juga berharap LDII bisa terus berperan aktif dalam pembangunan daerah dan nasional,” tutup Eddy.
Senada dengan Kepala Bakesbangpol, Ketua DPW LDII Jawa Timur Amrodji Konawi menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan segala kemajemukannya. “Kita banyak suku, ras, bahkan juga agama bermacam-macam. Jangankan agamanya, di dalam internal agama itu ormasnya juga bermacam-macam. Bicara masalah perbedaan satu agama dengan agama lain, atau ormas satu dengan lainnya, pasti ada perbedaannya. Ini adalah sebuah kekayaan Indonesia, kita harus berangkulan satu sama lain, saling menjaga toleransi,“ ujar Amrodji.
Terkait Tahun Pemilu, Amrodji menambahkan, bahwa LDII menyarankan warganya untuk bersikap netral aktif. Netral artinya tidak condong pada partai tertentu, sedangkan aktif berarti tidak boleh golput dan bebas menggunakan hak politiknya untuk memilih ataupun dipilih.