Bandar Lampung. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar pelatihan jurnalistik zona Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) dan Banten di Bandar Lampung, pada Sabtu-Minggu (26-27/8). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para kader LDII dalam bidang jurnalistik dan media sosial.
Pelatihan ini dihadiri oleh 142 peserta dari DPW LDII Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung dan Banten. Peserta dibagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas jurnalistik online, kelas jurnalistik TV dan media sosial.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menyampaikan bahwa era digital saat ini seringkali menimbulkan kebenaran baru yang disebabkan oleh penggiringan opini. Oleh karena itu, LDII ingin menciptakan kebenaran yang hakiki, bukan kebenaran dari sebuah penggiringan opini yang dilakukan kelompok tertentu.
“Menurut para ahli, era digital seringkali muncul kebenaran baru, yakni kebenaran berdasarkan framing. Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi perlu karena kami ingin membuat kebenaran. Kebenaran yang hakiki bukan kebenaran dari sebuah penggiringan opini yang dilakukan kelompok tertentu,” ungkapnya.
KH Chriswanto juga menekankan pentingnya literasi digital bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Ia mengatakan bahwa LDII bekerja sama dengan Kominfo menggelar literasi digital untuk membuat safety digital. Dengan paham literasi digital, masyarakat bisa menjadi lebih terkontrol.
“Kami ingin membentuk masyarakat yang memiliki moralitas dalam menciptakan informasi yang riil. Sehingga masyarakat mendapat informasi yang baik dan benar,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Lampung Muhammad Aditya mengharapkan para peserta pelatihan dapat menyerap materi yang diberikan oleh pemateri. Ia juga berharap para peserta dapat berkontribusi di daerahnya masing-masing sehingga pemberitaan tentang kontribusi LDII semakin banyak.
“Kami bersyukur pelatihan jurnalistik ini dapat terlaksana dengan baik. Diharapkan para peserta dapat berkontribusi di daerahnya masing-masing sehingga pemberitaan tentang kontribusi LDII semakin banyak,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa LDII sebagai lembaga dakwah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan pencerahan terhadap masyarakat khususnya generasi muda. Era digital seringkali disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk menciptakan kebenaran semu.
“Kami berharap, setelah acara ini menelurkan jurnalis-jurnalis muda yang berdedikasi dengan menginformasikan keadaan riil di sekitarnya. Selain itu, sebagai upaya meningkatkan literasi digital di Indonesia terutama di Sumatera,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP LDII Bidang Komunikasi, Informasi dan Media (KIM) Rulli Kuswahyudi mengapresiasi pelaksanaan pelatihan jurnalistik zona Sumbagsel dan Banten. Ia mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan langkah bagi LDII untuk menciptakan frame baru di dunia digital.
“Mudah-mudahan ilmunya bisa bermanfaat. Semoga bisa menjadi amal shaleh peserta ketika kembali ke daerahnya masing-masing. Jadilah generasi muda yang memiliki amalan andalan dengan beramal shaleh melalui pemanfaatan media massa dan media sosial. Kami berharap para peserta pelatihan mampu mengembangkan kemampuan digitalnya baik bagi pribadi maupun organisasi,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa tantangan yang sebenarnya setelah pelatihan adalah tindak lanjutnya. Untuk itu, pihaknya memonitor peserta pelatihan melalui platform digital. Diharapkan, itu menjadi sarana untuk berkoordinasi dan bertukar informasi.
“Diharapkan para peserta pelatihan menjadi agen-agen perubahan di daerah masing-masing. Jangan sampai kami di-framing kelompok tertentu tapi kami membuat frame baru. Dan kami ingin mengisi dunia digital dengan hal yang bermanfaat dan positif,” paparnya.