SAMPIT. Generasi muda LDII Kotawaringin Timur mengadakan acara pengajian muda-mudi usia 18 tahun ke atas bertajuk KERTAS - Keakraban tanpa batas. Tema yang diambil adalah “Menjalin keakraban menyatukan perbedaan”. Acara ini digelar pada hari Minggu tanggal 19 Agustus 2023, bertempat di masjid Barokah Sampit. Peserta sejumlah 85 orang muda-mudi.
Tujuan acara ini adalah memberikan bekal kepada muda-mudi tentang kemandirian serta hal-hal yang perlu dipersiapkan terkait mencari pasangan hidup. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang telah memberikan aturan bagi umatnya dalam mencari jodoh untuk membangun sebuah rumah tangga. Allah berfirman dalam Alquran:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 32)
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh orang-orang (yang keji). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.” (QS. An-Nur: 26)
Dari ayat-ayat tersebut, kita dapat memahami bahwa Allah telah menentukan jodoh bagi setiap manusia sesuai dengan kriteria agama, akal, dan adat. Oleh karena itu, kita harus berusaha menjadi pribadi yang baik, taat, dan bermoral agar mendapatkan pasangan hidup yang sebaiknya.
Acara ini diisi dengan materi pengajian yang disampaikan oleh Abdul Muin, selaku sesepuh. Beliau memberikan bimbingan kepada peserta berkenaan dengan persyaratan pernikahan sebagaimana ada di Kantor Urusan Agama. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga akhlak dan moral dalam pergaulan, serta memilih pasangan yang sesuai dengan kriteria agama, akal, dan adat.
Selain diisi dengan materi pengajian, acara ini juga diisi permainan-permainan untuk meningkatkan solidaritas dan kepedulian antar sesama dan menambah keakraban di antara mereka. Permainan ini membuat peserta tertawa dan saling berinteraksi.
Ahmad Choirin, panitia seksi acara, membagi peserta dalam beberapa kelompok. Kemudian mereka dipersilakan untuk berkenalan dan berdiskusi dengan teman grupnya. Selanjutnya personil grup kembali diacak supaya masing-masing peserta bisa saling mengenal.
Dalam diskusi kelompok, peserta diminta untuk menyampaikan pendapatnya tentang tema acara, yaitu “menjalin keakraban menyatukan perbedaan”. Peserta juga diminta untuk memberikan contoh-contoh dari kehidupan sehari-hari yang menunjukkan bagaimana mereka dapat menjaga keakraban dengan orang-orang yang berbeda latar belakang, pandangan, atau kebiasaan darinya.
Beberapa peserta menyebutkan bahwa mereka memiliki teman-teman dari berbagai suku atau profesi yang berbeda dengan mereka. Mereka mengatakan bahwa mereka dapat menjalin keakraban dengan teman-temannya tersebut dengan menghormati perbedaan yang ada dan tidak memaksakan pendapat. Mereka juga saling membantu dan memberi masukan yang positif kepada teman-temannya.
Beberapa peserta lainnya menyebutkan bahwa mereka memiliki keluarga atau kerabat yang memiliki perbedaan pendapat atau sikap dengan mereka. Mereka mengatakan bahwa mereka dapat menjalin keakraban dengan keluarga atau kerabatnya tersebut dengan bersikap sabar, toleran, dan bijaksana. Mereka juga saling mendoakan dan memberi nasehat yang baik kepada keluarga atau kerabatnya.
Dalam diskusi kelompok ini, peserta dapat belajar dari pengalaman dan pemikiran teman-temannya. Mereka juga dapat mengenal lebih dekat karakteristik dan kepribadian teman-temannya. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan kita untuk saling mengenal dan bersaudara. Allah berfirman dalam Alquran:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13)
“Dan orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 71)
Dengan demikian, acara pengajian KERTAS ini tidak hanya memberikan ilmu agama dan bimbingan sukses dunia akhirat kepada peserta, tetapi juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk meningkatkan kualitas diri dan menjaga silaturahmi dengan sesama generasi muda LDII Kotawaringin Timur.
Para peserta mengikuti tiap sesi acara dengan sangat antusias. Tidak hanya mendapatkan ilmu agama, mereka juga mendapat bimbingan sukses dunia akhirat. Panitia Acara Sony Sofiannur mengatakan bahwa acara ini merupakan salah satu bentuk kegiatan positif yang dilakukan oleh generasi muda LDII Kotawaringin Timur untuk meningkatkan kualitas diri dan menjaga silaturahmi. "Semoga acara ini dapat menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan agama," pungkasnya. (PS)