Pentingnya Peran Media dan Generasi Muda Kreatif untuk Perkembangan Organisasi


Jakarta (15/5). KH Chriswanto Santoso, Ketua Umum DPP LDII, menyatakan bahwa media memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan sebuah organisasi. Pernyataan tersebut diungkapkan pada acara Silaturahim Syawal Departemen Komunikasi, Informasi dan Media DPP LDII dan Jaringan Berita LDII (LINES) di Kantor DPP LDII, Jakarta pada hari Minggu (14/5).

“Peran media sangat penting. Jika ada sebuah organisasi yang melupakan media, menurut saya itu salah besar. Karena kebaikan apapun ketika tidak dikomunikasikan dengan baik hasilnya bisa tidak maksimal,” ujarnya KH Chriswanto.

“Maka LDII menganut pada 3K yakni karya, kontribusi dan komunikasi. Dan komunikasi inilah salah satunya adalah media massa dan media sosial. Terlebih lagi saat ini era digital. Seperti diketahui, zaman digital ini antara kebohongan dan kebenaran susah dibedakan,” tambahnya. 

Pentingnya Peran Media dan Generasi Muda Kreatif untuk Perkembangan Organisasi


KH Chriswanto memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang berjudul "Bersyukur Atas Nikmat Ramadan, Saling Memaafkan Sebagai Kunci Merajut Tali Persaudaraan". Ia mengakui bahwa Departemen KIM merupakan departemen yang paling produktif. "Saya mengapresiasi Departemen KIM DPP LDII dan tim LINES Indonesia. Dari 12 departemen yang ada di DPP LDII, Departemen KIM adalah yang paling produktif dan berhasil mencapai hasil yang maksimal," ujarnya.

Hal itu, tambahnya, tidak lepas dari kekompakan yang telah terjalin, maka ketika acara ini digelar dalam rangka menjalin kerukunan, kekompakan dan kerja sama yang baik maka itu sangat tepat. 

“Semoga KIM dan Kelompok Kerja (Pokja) LINES Indonesia kedepan bisa lebih produktif dan lebih meningkatkan kualitas SDM-nya agar LINES menjadi etalase DPP LDII terhadap masyarakat sehingga mereka bisa memahami apa itu LDII, kontribusinya, dan apa manfaat LDII kepada Indonesia,” tegasnya. 

Dengan demikian, KIM dan LINES harus mempertahankan integritasnya dan meningkatkan kemampuan serta kualitasnya agar dapat memastikan terjalinnya komunikasi yang baik antara LDII dengan masyarakat, bangsa, dan negara.

“LINES adalah aktor di balik layar, dibutuhkan integritas yang sangat besar karena mereka yang mempublikasikan dan yang menceritakan tapi tidak menjadikannya terkenal. Maka pekerjaan seperti ini adalah pekerjaan yang memiliki intensitas dan kualitas di hadapan Allah,” paparnya. 

Alumni University of Newcastle itu mengatakan, sebagian orang mungkin mempunyai amalan ahli salat dan ahli puasa namun amalan itu untuk diri sendiri. Sedangkan jika beramal shaleh dilengkapi kontribusi untuk umat maka manfaatnya juga untuk seluruh umat dan nilainya sangat besar dan menjadi amal jariyah bagi kru LINES.

“Maka saya mendorong daerah-daerah untuk meningkatkan publikasi jangan sampai bergantung pada DPP LDII. Jika daerah mampu memproduksi berita sendiri maka kontribusi LDII dari lingkup yang paling kecil dapat terdistribusikan dengan baik,” tutupnya. 

Kegiatan Silaturahim Syawal itu dihadiri oleh Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, Korbid Hubungan antar Lembaga dan Luar Negeri (HAL-LN) Singgih Tri Sulistiyono, Korbid Hukum dan HAM Ibnu Anwarudin, Korbid KIM Rulli Kuswahyudi, Kadep KIM Ludy Cahyana, Kadep Teknologi, Informasi, Aplikasi dan Telematika (TIAT) Ibnu Anwarudin, Sekretaris Umum DPP LDII H Dody Taufiq Wijaya, Sekretaris Ruly Bernaputra dan kru LINES Indonesia. 

“Alhamdulillah hari ini KIM dan LINES Indonesia bisa mengadakan silaturahmi syawal perdana selama kurun waktu sepuluh tahun LINES berdiri,” ujar Rulli Kuswahyudi usai halal bihalal tersebut. 

Seiring waktu, kru LINES selalu dibekali bahwa mereka merupakan saksi dan pelaku sejarah perkembangan LDII dan yang lebih penting bisa menjadi amal jariyah.

Rulli menambahkan bahwa pada umumnya anak muda saat ini jarang memiliki amalan andalan seperti berpuasa, shalat malam, dan sejenisnya. Namun, dengan beramal saleh melalui LINES, mereka bisa beramal jariyah sekaligus bersedekah dengan cara aktif berkontribusi dalam mempublikasikan kegiatan positif LDII di semua tingkatan. "Ini adalah era digital, di mana anak muda dapat melakukan amal saleh," ujarnya.

Ia melihat masih ada kesenjangan antara generasi tua dan generasi muda saat ini karena penyerapan teknologi dan informasinya tentu sangat berbeda pada era teknologi dan pemanfaatan digital. “Hal itu dikuasai oleh anak-anak muda, untuk itu mau tidak mau harus merekrut generasi muda,” ujar Rulli.

Karena itu, Rulli mengajak pada teman-teman generasi muda LDII di seluruh Indonesia untuk aktif berkreasi dengan bergabung di LINES agar selain menjalin networking, hasil karya yang dibuat portofolio bagi yang ingin berkarir di dunia jurnalistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post