LDII Makassar: Pencak Silat Memiliki Nilai-nilai Sportivitas yang Sangat Penting

memiliki nilai-nilai sportivitas yang sangat penting


Makassar (26/5). Kodam XIV/Hasanuddin menggelar turnamen pencak silat terbuka yang dikenal sebagai Piala Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). Acara tersebut diselenggarakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang, Jalan Pajjaiang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (19/5). Turnamen ini bertujuan untuk mempromosikan olahraga pencak silat dan memperkuat warisan budaya bangsa.

Turnamen pencak silat Piala Kasad menjadi kesempatan bagi atlet dan praktisi pencak silat dari berbagai daerah untuk berkompetisi dan memamerkan kemampuan mereka. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh dan pemangku kepentingan, termasuk Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Dr Totok Imam Santoso, dan Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan, Dr. Ir. Abri MP.

Mayjen TNI Dr Totok Imam Santoso menyatakan bahwa melalui turnamen pencak silat Piala Kasad ini, Kodam XIV/Hasanuddin berkomitmen untuk terus mempromosikan dan mengembangkan olahraga pencak silat di Indonesia. "Kami menyadari pentingnya menjaga dan memperkuat warisan budaya bangsa serta mengutamakan sportivitas dalam setiap kompetisi," ujarnya.

Turnamen ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para pesilat muda untuk terus berprestasi dan menjaga tradisi pencak silat. "Selain itu, acara ini juga menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan antar pesilat dan membangun jaringan yang kuat di dunia pencak silat," katanya.

Dengan semangat olahraga dan budaya yang kuat, lanjut Mayjen Imam, pencak silat akan tetap menjadi salah satu kebanggaan Indonesia dan berperan dalam memperkuat ketahanan bangsa. "Semoga turnamen pencak silat Piala Kasad ini menjadi awal yang baik dalam mengembangkan olahraga pencak silat dan menumbuhkan semangat sportivitas serta cinta terhadap budaya Indonesia," harapnya.

Sementara itu, Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan, Abri MP, menyatakan bahwa pencak silat bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga memiliki nilai-nilai sportivitas yang sangat penting. "Melalui latihan dan pertandingan pencak silat, para pesilat diajarkan untuk memiliki sikap sportif, menghormati lawan, dan mengutamakan fair play. Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan positif dalam dunia olahraga," ungkapnya.

Selain itu, kata Abri, pencak silat juga memainkan peran penting dalam memperkuat warisan budaya bangsa. Sebagai warisan budaya yang kaya, pencak silat menjadi salah satu aset bangsa yang perlu dilestarikan. "Melalui latihan dan kompetisi pencak silat, generasi muda dapat mempelajari dan memahami nilai-nilai budaya serta warisan leluhur kita," lanjutnya.

Pencak silat juga memiliki peran yang penting dalam memperkuat ketahanan bangsa dari berbagai ancaman eksternal. "Dengan mengajarkan sikap sportif, saling menghormati, dan membangun persaudaraan, pencak silat dapat membantu membentuk generasi yang kuat, bertanggung jawab, dan peduli terhadap bangsa dan negara," tambahnya. 

Turnamen pencak silat Piala Kasad ini merupakan upaya nyata dalam melestarikan dan mengembangkan olahraga pencak silat serta memperkuat identitas budaya bangsa. Diharapkan bahwa melalui acara ini, semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk terlibat dalam pencak silat, menjaga warisan budaya, dan menghargai nilai-nilai tradisional yang diwariskan oleh leluhur kita.

Dengan semangat kompetisi yang sehat dan semangat cinta tanah air, pencak silat akan terus menjadi kebanggaan Indonesia. Masyarakat diharapkan terus mendukung dan mempromosikan olahraga ini, baik sebagai sarana menjaga kesehatan fisik maupun sebagai bentuk melestarikan kearifan lokal dan budaya bangsa.

Post a Comment

Previous Post Next Post