Hadiri Pengajian Akbar LDII Kota Bengkulu, Ketua MUI Ajak Perluas Pengabdian kepada Umat

Hadiri Pengajian Akbar LDII Kota Bengkulu, Ketua MUI Ajak Perluas Pengabdian kepada Umat


Bengkulu. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Bengkulu bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu Drs. KH. Zul Effendi. M. Pd.I. menggelar Pengajian Akbar dan Silaturahmi bagi warga LDII di Kota Bengkulu dan masyarakat kelurahan Kebun Tebeng dan sekitarnya.

Selain sebagai bentuk silaturahmi, acara Pengajian Akbar ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengabdian LDII terhadap masyarakat, melalui delapan klaster besar pengabdian LDII yaitu: Kebangsaan, Dakwah, Pendidikan, Ekonomi Syariah, Kesehatan Herbal, Ketahanan Pangan dan Lingkungan, Teknologi Digital, dan Energi Baru Terbarukan. 

Ketua MUI Kota Bengkulu berharap agar warga LDII dan Pengurus Pondok Pesantren Alhuda dapat memperluas pengabdiannya dengan merambah ke masjid-masjid lain, sehingga semboyan Kota Bengkulu sebagai Kota Religius dapat terwujud. Zul Effendi juga menjelaskan bagaimana sejarah dan keutamaannya saling memaafkan sesama manusia di Hari Raya Idul Fitri, serta memaknai Idul Fitri sebagai bentuk pola ibadah yang sama dengan bulan Ramadhan. 

MUI sebagai wadah para ulama dan cendekiawan muslim di Indonesia, memiliki peran penting dalam membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam di Indonesia. Oleh karena itu, harapan Ketua MUI Kota Bengkulu adalah agar LDII tetap konsisten dalam membina umat melalui pengajian, yang merupakan cara paling efektif dalam membina umat.

Ketua DPD LDII Kota Bengkulu H. Mijo.M.Pd. dalam sambutannya mengucapkankan terima Kasih kepada Ketua MUI yang telah menyempatkan hadir dalam pengajian kali ini. 

"LDII adalah Organisasi kemasyarakatan yang berdiri pada 1 Juli 1972 berasaskan Pancasila, telah memenuhi semua peraturan pemerintah dan sejak tahun 2008 telah berbadan Hukum.  Semua warga LDII supaya bisa menjadi warga yang tunduk dan patuh kepada pemerintah yang sah dan UUD 1945" ujarnya.

Mijo, seorang anggota LDII, mengungkapkan bahwa LDII selalu mengusung slogan "LDII untuk Bangsa" dan tidak hanya berdakwah secara lisan, tetapi juga memiliki 8 klaster besar pengabdian, yaitu: Kebangsaan, Dakwah, Pendidikan, Ekonomi Syariah, Kesehatan Herbal, Ketahanan Pangan Dan Lingkungan, Teknologi Digital, Dan Energi Baru Terbarukan. Sementara itu, Ketua MUI Kota Bengkulu berharap agar warga LDII dan Pengurus Pondok Pesantren Alhuda dapat meningkatkan pengabdian mereka dan merambah ke masjid-masjid lain, untuk mempercepat terwujudnya semboyan "Kota Bengkulu Kota Religius".

Zul Effendi, mewakili MUI Kota Bengkulu, juga menyampaikan ucapan minal aidzin walfaidzin dan memohon maaf lahir dan batin pada bulan syawal. Beliau juga menekankan pentingnya memaafkan sesama manusia pada hari Raya Idul Fitri. Sebagai orang Islam dan orang iman, memaknai Idul Fitri memerlukan pola ibadah yang tetap konsisten, seperti sholat malam setiap malam dan meningkatkan infaq shodaqoh serta tadarus Al-Quran, seperti yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Zul juga mengapresiasi para peserta pengajian yang tetap konsisten dalam beribadah sebagaimana pola ibadah bulan Ramadhan.

Selain itu, Zul menambahkan bahwa MUI adalah wadah bagi para ulama dan cendikiawan muslim di Indonesia, yang membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam di Indonesia. Ketua MUI Kota Bengkulu berharap agar LDII tetap konsisten dalam membina umat dengan mengadakan pengajian, karena cara ini dianggap paling efektif dalam membina umat.

Pengajian akbar tersebut ditutup dengan doa oleh Ketua MUI Kota Bengkulu dan Penyerahan Cinderamata dari DPD LDII Kota Bengkulu dilanjutkan dengan Foto Bersama.

Hadir dalam acara terebut, Pengurus Yayasan Fii Daril Muqdas, Pengurus DPW  LDII Provinsi Bengkulu, Pengurus DPD  LDII Kota Bengkulu, Sesepuh dan Pengurus Pondok Pesantren Al Huda, serta tokoh masyarakat Kelurahan Kebun Tebeng. (TR)

Post a Comment

Previous Post Next Post