Bincang Kewirausahaan UB Sampit Bersama Pakar dari Surabaya

Bincang Kewirausahaan Bersama Pakar


Sampit (20/3). Kewirausahaan adalah suatu bidang yang sedang naik daun di era digital ini. Banyak orang yang mulai tertarik untuk mencoba bidang ini karena dianggap memiliki peluang besar untuk sukses dalam berbisnis. Namun, menjadi seorang pengusaha tidaklah mudah. Dibutuhkan keterampilan, pengalaman, dan juga sikap yang tepat untuk bisa menjadi pengusaha yang sukses.

Pengurus Usaha Bersama (UB) Sampit mengadakan bincang santai seputar kewirausahaan bersama tokoh enterpreneur LDII Ir. Wildy Istimror dari Surabaya. Bertempat di Rumah Makan Cita Rasa Mentaya Sampit pada Mnggu malam (19/3).

"Orientasi bisnis yang dilakukan supaya mendapatkan profit besar, maka diperlukan modal yang besar," ucap Om Wildy sapaan akrabnya mengawali bincang-bincang malam itu. 

Sambil nyruput secangkir kopi bajakah, alumni Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh November itu berbagi pengalaman dan cerita tentang bagaimana memulai bisnis, tantangan apa yang dihadapi, dan bagaimana mengatasi masalah yang muncul. Ia juga memberikan saran dan tips bagi yang ingin memulai bisnis mereka sendiri.

Hal pertama yang harus dimiliki seseorang yang ingin sukses adalah cita-cita, setelah itu kekuatan tekad akan membawa pada usaha yang harusnya tak pernah putus, jangan menyerah meski berkali-kali gagal dan yakinlah Allah akan selalu ada bersama orang-orang yang mau berdo’a dan berusaha. Termasuk mengedepankan kejujuran dalam berusaha dan melakukan pembukuan sesuai pedoman baku dalam bisnis. "Kedepan, mereka yang memiliki integritas (jujur dan amanah) akan menduduki jabatan strategis di perusahaan," 

Memulai berkarir di PT Philips Indonesia, Wildy menapakinya selama 16 tahun hingga menduduki jabatan sebagai Direktur. "Pengalaman bekerja di perusahaan besar itu menjadi modal mengelola dan mengembangkan usaha sendiri," ucapnya.


Bincang Kewirausahaan Bersama Pakar dari Surabaya


Wildy menekankan pentingnya memiliki ide yang unik dan inovatif, serta memahami pasar yang ingin mereka tuju. Selain itu, mereka juga menyarankan untuk memiliki rencana bisnis yang matang dan mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi.

Secangkir Kopi Bajakah, yang konon dapat mengobati kanker, telah habis. Peserta nampak masih antusias menggali ilmu sukses berwirausaha. Namun, malam semakin larut. Rumah Makan telah lengang dari pelanggan. Di lantai dua, pelayan menurunkan tirai, memberikan isyarat kepada sisa pelanggan untuk segera meninggalkan tempat.  (PS)

Post a Comment

Previous Post Next Post