Magelang. Pada pergantian tahun, generasi muda umumnya bersuka ria, yang cenderung negatif. Keprihatinan para pengurus DPD LDII Magelang, mendorong mereka menghelat pengajian akhir tahun, bekerja sama dengan Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin.
Acara yang dilaksanakan pada Sabtu (31/12), mengusung tema “Pramuka Mengaji, Menghadapi Tantangan di Era Industri 4.0”. Kegiatan ini diikuti 250-an peserta dari remaja sampai dewasa.
Dewan Penasihat Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin, KH Modrik Santoso berharap, generasi muda LDII semangat mengembangkan potensi diri yang dimiliki. “Serta menjaga nama baik, menjadi siswa-siswi yang berprestasi, bertanggung jawab, disiplin, patuh, rajin dan mampu menghargai orang lain,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, saat belajar di sekolah ataupun saat mengaji di majelis taklim supaya bersungguh-sungguh, dan selalu mematuhi peraturan yang ada. “Di samping usaha, jangan lupa berdoa, karena apa? usaha tanpa doa itu sombong dan doa tanpa usaha itu bohong,” ucapnya.
Hal itu sejalan dengan target pembinaan Tri Sukses generasi muda LDII, yaitu alim-faqih, berakhlakul karimah dan mandiri. Senada, Humas Ponpes Sabilul Muttaqin Arif Yulianto, mengatakan, acara itu sebagai bentuk membina generasi muda LDII di malam tahun baru.
“Momen tahun baru sering disalahartikan dengan bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama. Maka, kegiatan ini sudah tepat, dalam rangka untuk menghindarkan generasi muda LDII dari kemaksiatan. Dan bukan untuk merayakan tahun baru sebagaimana adatnya orang-orang barat,” tuturnya.
Tidak hanya diisi dengan games keakraban, dalam acara ini juga diberikan pemahaman dalil-dalil bab menghadapi zaman akhir. Pemateri pengajian, Ustaz Waryono mengingatkan, generasi muda harus selalu bermuhasabah atau koreksi diri.
“Generasi muda supaya berusaha menjadi generasi yang unggul, berani, bertanggung jawab, patuh terhadap norma-norma sosial budaya, agama dan hukum serta bersemangat di dalam urusan kebaikan. Sebagaimana dijelaskan dalam HR Bukhori, barang siapa yang berkumpul karena cinta pada Allah dan berpisah karna Allah maka dia akan mendapatkan naungan dari Allah kelak di hari kiamat nanti,” ucap Waryono. (Aryani/Lines).