Ngabang - Sekretaris Daerah Kabupaten Landak Vinsensius menyadari saat ini telah terjadi pernurunan kualitas lingkungan, sehingga memicu terjadinya bencana. Gerakan penghijauan yang dilakukan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) adalah bukti konkrit dalam melakukan perbaikan guna mengembalikan kualitas lingkungan "Penghijauan yang dilakukan LDII adalah kegiatan yang luar biasa, karena jumlahnya ribuan pohon, dan atas Pemerintah Kabupaten Landak saya sampaikan apresiasi dan terima kasih," katanya saat memberikan sambutan dalam acara penghijauan di Desa Amboyo Inti Ngabang, 12 Januari 2023.
Dijelaskannya, selama Pemerintahan Jokowi, aspek perbaikan lingkungan mendapat perhatian, sehingga kegiatan ini bukti dukungan kepada pemerintah. "Aspek kelestarian lingkungan menjadi isu global dan program nasional. Hari ini bukti LDII membantu kami pemerintah," tegas Visensius.
Didampingi Camat Ngabang, Yully Nomensen, dan Kades Amboyo Inti, Sugito, ia juga mengungkapkan pemerintah selalu membuka diri terhadap peran serta organisasi kemaayarakatan. "Mendengar paparan Ketua DPW LDII, banyak program yang bisa disinergikan dengan Pemerintah Kabupaten Landak.Dan ini adalah permulaan yang baik, tinggal kita lanjutkan untuk kolaborasi," tambah dia.
Sementara itu Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto mengatakan secara kelembagaan, kepedulian lingkungan menjadi bagian dari upaya untuk ikut memperbaiki kerusakan lingkungan. "Jadi program penghijauan ini adalah bentuk pengabdian di bidang lingkungan dan pengejawantahan dari program LDII go green yang dicanangkan secara nasional," katanya.
Dirinya juga berterima kasih, karena telah diberi ruang yang luas untuk bisa menyuguhkan kontribusi di Landak. "Saya berterima kasih kepada Pemkab Landak, sejak hadirnya LDII telah diberikan pembinaan dan ruang yang seluas-luasnya bagi kami dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai organisasi dakwah. Memang sejak awal, ketika menyampaikan laporan keberadaan organisasi, saya juga menekankan kepada struktural agar memberikan kemanfaatan dengan hadirnya LDII," ujar Susanto.
Dengan mengambil tema Tanam Pohon Untuk Masa Depan Bumi Indonesia, aksi bersama ini diharapkan tumbuh kesadaran untuk menjadi gerakan menanam pohon sebagai budaya yang patut dikembangkan. "Saya mengajak kepada masyarakat agar gemar menanam pohon dan bisa dijadikan prilaku atau culture. Karena manfaat yang dirasakan bukan hanya sekarang tetapi bisa dinikmati anak cucu," tambahnya.
Aksi penanaman ini juga dirangkai dengan penyerahan bibit tanaman produktif sebanyak 2500 bibit berupa durian, jengkol dan pinang kepada masyarakat setempat.