PAC LDII Burengan Gelar Penyuluhan Wawasan Kebangsaan, Lurah Beri Apresiasi Kreatif dalam Menyelenggarakan Kegiatan Positif

kreatif dalam menyelenggarakan kegiatan positif


Kediri (29/1).   Pimpinan Anak Cabang (PAC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kelurahan Burengan menggelar ‘Penyuluhan Wawasan Kebangsaan’ dalam rangka menyongsong pemilu 2024, di Masjid Abdul Aziz Sulthon Auliya’, pada Kamis (26/1).

Kepala Kelurahan Burengan Adi Sutrisno menjelaskan bahwa di dalam pemilu, sebagai umat muslim wajib memilih pemimpin yang mampu menjaga keutuhan NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. “Tentu juga pemimpin yang memenuhi kriteria jujur, amanah, tabligh dan fatonah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa terkadang politik itu hanya mengedepankan pencitraan saja, sehingga membuat rakyat memiliki keterbatasan untuk memilih pemimpin yang baik dan sesuai dengan kriteria pemimpin dalam agama. “Maka pandangan dan arahan dari para para kyai dan ulama yang kita butuhkan untuk menentukan pilihan,” jelasnya.

“Kami memberikan apresiasi kepada LDII yang telah kreatif dalam menyelenggarakan kegiatan positif ini, semoga kedepan kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin dan berkala,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Ketua PAC LDII Burengan, Prapto menjelaskan bahwa situasi tahun politik yang saat ini sudah berjalan membutuhkan jiwa kebangsaan yang kuat. “Maka tepatlah pada saat ini kami menggelar kegiatan Penyuluhan Wawasan Kebangsaan supaya warga LDII betul – betul kuat wawasan kebangsaannya,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa perihal kebangsaan ini selalu diprioritaskan di kalangan warga LDII, sebab apabila keamanan bangsa ini terganggu, maka ibadah pun juga ikut terganggu. “Kami di LDII selalu dinasehati supaya tunduk dan patuh pada Pemerintah yang sah, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” jelasnya.

Menurutnya, sejak dari dahulu bangsa ini dibangun dari keberagaman dan keberagaman tersebut menjadi kekayaan bagi Bangsa Indonesia. “Keberagaman ini merupakan rahmat dari Allah SWT, maka yang terpenting bagaimana untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan bukan saling mengaku yang paling benar,” pungkasnya.


Post a Comment

Previous Post Next Post