PALANGKA RAYA. Walikota Palangka Raya Fairid Naparin meresmikan Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Jamiatul Amaliyah binaan DPD LDII Kota Palangka Raya, pada Minggu 13 November 2022.
Acara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Walikota Fairid Naparin, dengan disaksikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palangka Raya Dr H Nur Widiantoro, S. Ag, M.Pd, Ketua Komisi A DPRD Kota Palangka Raya Subandi, S.Sos, Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya H Hasan Busyairi M.Ap, Anggota DPRD Kota Hj Nurhaini, Camat Jekan Raya Sri Utomo M.Pd dan Kepala STIE YBPK Vivi Pancasari Kusumawardani, SE., M.Si.
Dalam sambutannya Fairid Naparin memberikan selamat dan apresiasi atas berdirinya pondok pesantren Jamiatul Amaliyah. "Syukur bisa bersilaturahmi, memberi selamat dan sangat mengapresiasi berdirinya pondok pesantren ini, yang mana merupakan wadah pembentukan kader generasi penerus bangsa, semoga bisa memberikan kontribusi positif kepada kota Palangka Raya", ucapnya.
"Sejauh ini di tahun 2022 pemerintah kota Palangka Raya telah memberikan bantuan seadanya kepada LDII berupa hibah untuk Masjid Almunawaroh Jalan Sakan, dan mudah-mudahan kedepan bisa membantu untuk perkembangan pondok pesantren Jamiatul Amaliyah", lanjut Fairid.
"Dengan gotong royong dan kekeluargaan, saya harap pondok pesantren yang ada di Palangka Raya bisa mencetak kader-kader yang berilmu dan berakhlak mulia, maka semangat pendirian pondok pesantren harus tetap dijaga agar bisa berkontribusi positif untuk Kota Palangka Raya", ujarnya.
Walikota juga berpesan kepada warga masyarakat khususnya warga LDII untuk tetap menjaga keamanan, ketertiban, kenyamanan dan keindahan kota cantik Palangka Raya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Jamiatul Amaliyah Palangka Raya H Nurhidayat dalam laporannya mengatakan, yayasan Jamiatul Amaliyah dibentuk tahun 2018. "Baru pada 22 Februari 2022 bisa membentuk pondok pesantren, dan pada April 2022 pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dimulai, saat ini santri pondok berjumlah 35 orang, 19 laki-laki dan 16 perempuan", ujar H Nurhidayat.
"Walaupun dengan menggunakan sarana prasarana seadanya yang penting kegiatan pondok bisa berjalan, karena kalau menunggu sarpras yang lengkap, tidak mungkin bisa segera terlaksana. Dan masalah ijob atau ijin pondok pesantren saat ini masih dalam proses mengajukan ke kemenag kota, mudah-mudahan bisa segera selesai sehingga keberadaan ponpes ini terdaftar di kankemenag Kota Palangka Raya", jelasnya.
Ketua DPD LDII kota palangka raya H Cholidin M.Pd mengatakan tupoksi utama LDII adalah dakwah mengajak kebaikan mencegah kemungkaran. " Dakwah bilhal yaitu dengan mengadakan pengajian-pengajian di masjid-masjid LDII, antara lain pengajian caberawit, pra-remaja, remaja, pranikah, manula dan pengajian ibu-ibu", ujar Cholidin.
"Menghadapi bonus demografi 2045, LDII mencanangkan program tri sukses Generus, yaitu alim faqih, berakhlakul karimah dan mandiri. Menuntut ilmu itu wajib, ingin sukses dunia dengan ilmu, ingin sukses akhirat harus dengan ilmu, ingin sukses keduanya juga dengan ilmu, maka dari itu dipandang perlu warga LDII mendirikan pondok pesantren", jelasnya. (im)