LDII Bojongbata Pemalang Jadi Tuan Rumah Jumat Curhat Polres

LDII PEMALANG


Pemalang – PAC LDII Bojongbata Pemalang mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah kegiatan Jum’at Curhat yang diinisiasi oleh Polres Pemalang. Hadir dalam kegiatan tersebut Kasat Binmas Polres Pemalang, AKP Ciptanto didampingi Staf. Sebelum memulai Jumat Curhat, Kasat Binmas melaksanakan salat Jumat berjamaah bersama dengan warga PAC LDII Bojongbata, Pemalang.

Dalam sambutannya, Kasat Binmas menyampaikan permohonan maaf Kapolres Pemalang yang tidak bisa hadir langsung di tengah-tengah warga LDII karena adanya kegiatan di Polda Jateng dalam rangka Pemilu tahun 2024. Selanjutnya, perwira yang disapa Tanto ini menyampaikan pesan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar warga LDII Bojongbata, Pemalang tetap menjaga situasi agar aman dan kondusif mengingat tahun 2023 ini sudah memasuki tahun politik.

“Saya berpesan kepada warga LDII Pemalang khususnya di PAC LDII Bojongbata, Pemalang agar saling rukun dan kompak, menjaga situasi Pemalang agar tetap aman dan kondusif. Jangan sampai karena beda pilihan politik menyebabkan tidak rukun dan saling menghujat”, ujar Kasat Binmas.

AKP Ciptanto juga menghimbau agar warga LDII Bojongbata, Pemalang menjaga kondisi dan keselamatan mengingat saat ini sedang memasuki musim penghujan.

“Musim penghujan seperti ini mohon untuk menjaga kondisi dan keselamatan masing-masing. Info terbaru, ada kasus anak usia 7 tahun yang tenggelam di sungai di Kelurahan Pelutan. Masih dalam lidik petugas dan semoga bisa segera ditemukan”, terang Kasat Binmas.

Sesi Jumat Curhat ini dibuka oleh Kustoro, salah satu warga LDII yang juga menjadi Ketua RW di Kelurahan Bojongbata. Dalam curahan hatinya, Kustoro mengapresiasi pelayanan Polres Pemalang yang semakin prima. Salah satunya dalam hal pengurusan SKCK, di mana dulu butuh berjam-jam bahkan hari, akan tetapi sekarang sudah dalam hitungan menit saja. Adapun yang menjadi keluhan Kustoro adalah mengenai susahnya mencari parkir kendaraan di Polres Pemalang.

Menanggapi hal tersebut, Kasat Binmas meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh warga Pemalang yang berkunjung ke Polres Pemalang. Menurut AKP Ciptanto, hal tersebut terjadi karena minimnya lahan parkir yang dimiliki oleh Polres Pemalang. Bahkan menurut Ciptanto, anggota Polres Pemalang yang akan mengakses parkir juga mengalami kesusahan sehingga harus memilih parkir di luar area Polres Pemalang.

Curahan hati yang berikutnya datang dari Margiono. Sebagai warga yang mendambakan suasana ibadah yang khusyuk di bulan Ramadan, seringkali merasa terganggu dengan adanya suara knalpot brong sepeda motor, petasan, dan juga tawuran yang kerap terjadi di sekitar lingkungan Masjid Al Mubarok LDII Bojongbata, Pemalang.

“Seperti yang disampaikan Kasat Binmas, apabila kondisi aman maka ibadah pun nyaman, namun dalam kenyataannya ketika kami sedang salat tarawih berjamaah, seringkali terganggu dengan suara bising knalpot brong dan suara petasan. Selain itu, tawuran juga sering terjadi di wilayah kami. Semoga Polres Pemalang dapat menindaklanjuti keluhan kami sebagai wong cilik”, ungkap Margiono.

AKP Ciptanto memberikan tanggapan atas keluhan dari Margiono dengan berupaya untuk melaksanakan pembinaan khususnya kepada anak-anak muda akan pentingnya menjaga suasana agar nyaman saat bulan Ramadan.

“Binmas Polres Pemalang nantinya dapat memberikan penyuluhan di Balai Desa kepada para pemuda tentang bagaimana agar suasana Ramadan dapat berlangsung khusyuk dan khidmat. Terkait tawuran nanti akan saya koordinasikan dengan Kapolsek Pemalang untuk melakukan patroli”, terang Kasat Binmas.

Dengan dilaksanakannya Jumat Curhat ini diharapkan kehadiran Polri khususnya Polres Pemalang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sehingga dapat menyampaikan keluh kesahnya langsung kepada aparat yang berwajib. (BIL)









 Lembaga Dakwah Islam Indonesia


LDII adalah

Lembaga Dakwah Islam Indonesia, merupakan organisasi kemasyarakatan yang resmi dan legal yang mengikuti ketentuan UU No. 8 tahun 1985 tentang Organisasi kemasyarakatan, serta pelaksanaannya meliputi PP No. 18 tahun 1986 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 tahun 1986.

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Program kerja dan pengurus mulai dari tingkat Pusat sampai dengan tingkat Desa. LDII sudah tercatat di Badan Kesatuan Bangsa dan perlindungan Masyarakat (Bakesbang & Linmas) Departemen Dalam Negeri.

Berdirinya organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mulai didirikan pada tanggal 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama Yayasan Karyawan Islam (YAKARI).

Pada musyawaroh besar (MUBES) YAKARI tahun 1981, nama YAKARI diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI).

Pada musyawaroh besar (MUBES) LEMKARI tahun 1990, sesuai dengan arahan Jendral Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) waktu itu, nama LEMKARI yang sama dengan akronim Lembaga Karate-Do Indonesia, diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia.

Dari data-data tersebut bahwa Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) adalah suatu organisasi yang betul-betul resmi dan legal diakui oleh pemerintah yang sah mengikuti peraturan pemerintah nomor. 18 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan.


MOTTO LDII

– ada tiga [3] motto, yaitu:

[1] “Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan dan menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung” – [ Q.S. Ali Imron, ayat: 104 ]

[2] “Katakanlah ini lah jalan (agama)-ku, dan orang–orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha suci Allah dan aku tiada termasuk golongan orang yang musyrik” – [ Q.S. Yusuf, ayat:108 ];

[3] “Serulah (semua manusia) kepada jalannya Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik” – [ Q.S. An-Nahl, ayat 125 ].


VISI, MISI, STRATEGI

VISI LDII

Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Lembaga Dakwah Islam Indonesia mempunyai Visi sebagai berikut:

“Menjadi organisasi dakwah Islam yang profesional dan berwawasan luas, mampu membangun potensi insani dalam mewujudkan manusia Indonesia yang melaksanakan ibadah kepada Allah, menjalankan tugas sebagai hamba Allah untuk memakmurkan bumi dan membangun masyarakat madani yang kompetitif berbasis kejujuran, amanah, hemat, dan kerja keras, rukun, kompak, dan dapat bekerjasama yang baik”


MISI LDII

Sejalan dengan visi organisasi tersebut, maka misi Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah:

“Memberikan konstribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara melalui dakwah, pengkajian, pemahaman dan penerapan ajaran Islam yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan dan terintegrasi sesuai peran, posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”


STRATEGI LDII

Untuk pencapaian MISI LDII tersebut akan dilakukan dengan strategi sebagai berikut:

[1] Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia dan meningkatkan kualitas sumberdaya pembangunan yang memiliki etos kerja produktif dan professional, yang memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan, dan berkemampuan manajemen;

[2] Memberdayakan dan menggerakkan potensi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan untuk beramal sholih melakukan pengabdian masyarakat di bidang sosial budaya, ekonomi dan politik;

[3] Menumbuhkembangkan kegiatan usaha dan kegiatan kewirausahaan dalam rangka pembenahan ekonomi umat sesuai tuntutan kebutuhan, baik pada sektor formal maupun informal melalui usaha bersama dan usaha koperasi, serta bentuk badan usaha lain;

[4] Mendorong pembangunan masyarakat madani [civil society] yang kompetitif, dengan tetap mengembangkan sikap persaudaraan [ukhuwwah] sesama umat manusia, komunitas muslim, serta bangsa dan negara, sikap kepekaan dan kesetiakawanan sosial, dan sikap terhadap peningkatan kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta membangun dan memperkuat karakter bangsa;

[5] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan

[6] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan


TUJUAN, SASARAN, INDIKATOR

TUJUAN LDII

Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsinya, maka tujuan LDII adalah:

“Meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia sutuhnya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila, yang diridhoi Allah Subhanahu Wa ta’ala.”


SASARAN LDII

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:

[1] Meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air;
[2] Meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata;
[3] Meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;
[4] Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami;
[5] Meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara;
[6] Meningkatnya kerukunan beragama dan kesetia-kawanan sosial.


INDIKATOR LDII

Indikator dari masing-masing sasaran sebagai ukuran pencapaian antara lain:

[1] Indikator meningkatnya kegiatan dakwah Islam secara merata di seluruh tanah air;
[2] Indikator meningkatnya kualitas hidup masyarakat Islam secara merata;
[3] Indikator meningkatnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam secara merata;
[4] Indikator meningkatnya kualitas sumberdaya manusia masyarakat Islami;
[5] Indikator meningkatnya partisipasi masyarakat Islam dalam berbagai program pembangunan bangsa dan negara;
[6] Indikator meningkatnya kerukunan beragama dan kesetiakawanan sosial.

Post a Comment

Previous Post Next Post