HGN 2021 : Siapapun Bisa Menjadi Guru

 

LDII SAMPIT

Terima Kasih Guru

“Guruku tersayang

Guru tercinta

Tanpamu apa jadinya aku

Tak bisa baca tulis

Mengerti banyak hal

Guruku, terimakasihku…”

Demikian lirik lagu berjudul “Guruku Tersayang” ciptaan Melly Goeslaw. Bila kita hayati isi lirik lagu tersebut, betapa besarnya jasa guru. Guru sejati tidak hanya sekedar mengajar, tetapi dia mendidik, mengajar, dan membimbing. 

Mendidik dalam arti mengembangkan mental, moral, dan estetika untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan secara jasmani dan rohani. Mengajar adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa, atau proses menumbuhkan kegiatan belajar siswa. Ditambah membimbing yaitu memberikan motivasi-motivasi dan pembinaan-pembinaan sehingga kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual berkembang dengan baik.

Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, maka dia juga akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Sungguh beruntung orang yang memiliki profesi sebagai guru, yang selalu mengajarkan kebaikan-kebaikan, pahalanya akan selalu mengalir walaupun dia telah meninggal. 

Namun jika anda bukan seseorang yang memiliki profesi guru, janganlah berkecil hati, karena semua orang bisa menjadi guru. Seorang ayah bisa menjadi guru bagi keluarganya. Seorang ibu bisa menjadi guru bagi putra-putrinya. Seorang kakak bisa menjadi guru bagi adik-adiknya. Seorang teman bisa menjadi guru bagi teman lainnya.

Rasululloh SAW bersabda : “Sampaikanlah dariku, walaupun hanya satu ayat.” Ini salah satu dalil yang mendorong LDII mencetak "guru ngaji" sebanyak-banyaknya. Banyak generasi muda LDII yang sudah professional mengajarkan Qur’an Hadis dan ilmu kemandirian di usia yang masih belia (di bawah 20 tahun). Dengan semboyan “Profesional Religius” guru-guru LDII telah berperan dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa yang alim dan faqih, berakhlaqul karimah, serta mandiri.

Terima kasih Guru.

Selamat Hari Guru Nasional 2021.

* Dwi Endah Fitriastuti - Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga DPD LDII Kotim


Post a Comment

Previous Post Next Post