Pengajian Keputrian LDII Via Daring


Sampit (1/11). Memasuki bulan Nopember 2020, Pondok Wali Barokah Kediri menyelenggarakan pengajian keputrian via daring yang diikuti oleh ibu - ibu dan remaja putri Lembaga Dakwah Islam Indonesia. Terpantau lebih dari 400 user studio mini di aplikasi zoom video conference dan SDC ( Senkom Digital Communication). 

DPD  LDII Kabupaten Kotawaringin Timur menyiapkan 13 titik akses studio mini yang tersebar di PC dan PAC dengan jumlah peserta 200 an orang. 

" Mereka adalah wanita - wanita yang sealu menetapi ketaatan kepada Allah dan Rasul, khusu' dan tuma'ninah dalam beribadah, serta berakhlaqul karimah ", kata Neneng  sebagai pemateri pertama memaparkan kiat - kiat mewujudkan menjadi wanita shalihah sesuai tuntunan Alquran Alhadis.

" Dalam pergaulan, wanita shalihah senantiasa menjaga diri, lisan dan perbuatannya.  Terjaga dari sifat mencemooh, hasut, dan adu domba. Tidak merendahkan kepada sesamanya, katena sesungguhnya mereka yang menempati tempat mulia di sisi Allah adalah orang termulia diantara manusia ", lanjut Neneng.


Menetapi kodrati sebagai seorang isteri, wanita mempunyai hak dan kewajiban yang melekat dalam dirinya. Dengan bermodal kefahaman agama, diharapkan wanita dapat menyeimbangkan kedua hal tersebut. 

" Saat Rasulullah Shalallahu alahi wassalam ditanya tentang kriteria wanita shalihah, beliau menjawab bahwa mereka adalah wanita yang senantiasa taat saat diperintah suaminya, menampakkan wajah ceria saat dipandang suami, dan mampu menjaga diri, keluarga dan harta yang ada di rumahnya", tutur Neneng.

Yuni Winarsih, pemateri kedua menggarisbawahi tuntunan wanita dalam pergaulan, kepribadian wanita, ketertiban berpakaian serta peningkatan ibadah kepada Allah Ta'ala.

"Dalam hadist riwayat Bukhari, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda yang artinya, ketika seorang wanita telah mengerjakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga auratnya, dan taat kepada suaminya, maka dikatakan padanya "masuklah kedalam surga disekira pintu yang engkau kehendaki ! " , " jelas Yuni.

Di sesi penutup, Yuni mengingatkan kepada ibu-ibu dan remaja putri agar tidak terpengaruh dengan euforia bermedsos dan gadget yang justru akan membawa kemudhorotan, salah bergaul dan melunturkan kepahaman agama.

" Jangan menjadi bpjs, budget pas pasan jiwa sosialita, besar pasak daripada tiang ", ujarnya.

Acara pengajian keputrian yang disenggarakan hari Minggu tanggal 1 November 2020 selesai jam 11.30 dan diakhiri dengan doa penutup.

2 Comments

  1. Semoga kegiatan ini barokah dan bisa ngredo ila yaumil.kiamah..amiin

    ReplyDelete
Previous Post Next Post