Laki - laki disebut sebagai 'suami' karena memiliki isteri, wanita disebut 'isteri' karena memiliki suami.
Demikianlah telah tertulis di dalam Al Quran, mahkluq yang berada di bumi ini hidup berpasangan,
سُبْحَـٰنَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. [Surat Yasin (36) ayat 36]
وَٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا وَجَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلْفُلْكِ وَٱلْأَنْعَـٰمِ مَا تَرْكَبُونَ
Dan Yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi. [Surat Az-Zukhruf (43) ayat 12]
Masih mengingatkan pesan orang tua khususnya kepada wanita / isteri, agar memiliki 5M ( Lima M, bukan MO Limo ), yaitu :
- Mlumah > memiliki sifat terbuka terhadap suami perihal kebaikan.
- Mengkureb > menjaga harkat martabat suami, menutupi aib
- Modot > berkembang memberikan keturunan berupa anak
- Mlebu > nafkah yang diterima dari suami dipergunakan sebaik - baik untuk kebutuhan rumah tangga
- Metu > berusaha menyisihkan sebagian harga untuk infaq/sedekah
👉 berakhlak yang baik,
pada suaminya, hingga kondisi menjadi baik,
kerapian, berbicara dengan sopan terhadap suaminya.