Ketua DPP LDII, Dr. H. Iskandar Siregar M.Si, bersama Ketua DPW LDII Provinsi Bengkulu, Meri Sasdi Jantan, dan Wakil Bendahara DPW LDII Provinsi Bengkulu, Surono, menghadiri acara pembukaan Tanwir Muhammadiyah di halaman Gedung Daerah Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu, pada Jumat (15 Februari 2019). Presiden RI, Ir. Joko Widodo, membuka secara resmi Tanwir Muhammadiyah ini. Hadir pada acara pembukaan ini selain Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr. Haedar Nasir, beserta jajarannya mulai dari pengurus pusat dan perwakilan Muhammadiya se-Indonesia, juga hadir para pejabat dan tokoh nasional antara lain, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Acara dimulai dengan sambutan Ketua Panitia, dilanjutkan sambutan Ketua Umum PP Muhammadiyah, sambutan Gubernur Bengkulu, dan kemudian pidato pembukaan oleh Presiden RI sekaligus secara resmi membuka perhelatan Tanwir Muhammadiyah ini.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir, menjelaskan alasan mengapa acara Tanwir Muhammadiyah kali ini mengambil tema “Beragama yang Mencerahkan”. Pertama, karena Muhammadiyah dan umat Islam pada umumnya kini h dituntut untuk menyebarkan pesan dan praktik Islam yang mencerakan kehidupan, sebagaimana dituntun oleh Al Quran. Kedua, dalam kehidupan sehari-hari masih dijumpai pemahaman dan pengamalan agama yang menimbulkan sejumlah persoalan. Misalnya, berupa sikap ekstrem, intoleran, takfiri, penyebaran hoaks, politisasi agama, dan ujaran kebencian.
Acara dimulai dengan sambutan Ketua Panitia, dilanjutkan sambutan Ketua Umum PP Muhammadiyah, sambutan Gubernur Bengkulu, dan kemudian pidato pembukaan oleh Presiden RI sekaligus secara resmi membuka perhelatan Tanwir Muhammadiyah ini.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir, menjelaskan alasan mengapa acara Tanwir Muhammadiyah kali ini mengambil tema “Beragama yang Mencerahkan”. Pertama, karena Muhammadiyah dan umat Islam pada umumnya kini h dituntut untuk menyebarkan pesan dan praktik Islam yang mencerakan kehidupan, sebagaimana dituntun oleh Al Quran. Kedua, dalam kehidupan sehari-hari masih dijumpai pemahaman dan pengamalan agama yang menimbulkan sejumlah persoalan. Misalnya, berupa sikap ekstrem, intoleran, takfiri, penyebaran hoaks, politisasi agama, dan ujaran kebencian.
Praktik-praktik itu memisahkan diri dari hajat hidup orang banyak dan menjauhi prinsip agama yang semestinya melahirkan rahmat bagi semesta alam. Muhammadiyah ingin membangkitkan kembali kesadaran kolektif umat tentang Islam sebagai agama yang mencerahkan.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaannya menekankan tentang kehidupan berbangsa belakangan ini, terutama menjelang Pemilu 2019, di mana ada gejala sikap beragama yang kerap dibarengi dengan pandangan fanatik terhadap pilihan politik tertentu. Kondisi ini berpotensi mendorong sikap beragama yang cenderung jauh dari keadaban, mempertentangkan satu sama lain, dan menumbuhkan rasa permusuhan.
Presiden Joko Widodo usai membuka acara Tanwir Muhammadiyah ini turun dari panggung dan menghampiri dan menyalamai para peserta dan undangan khusus Tanwir Muhammadiyah ini termasuk ke Ketua DPP LDII, Iskandar Siregar. Dalam kesempatan ini, Iskandar Siregar menyampaikan salam Ketua Umum DPP LDII kepada Presiden Joko Widodo. Presiden tampak gembira dan membalas salam. “Salam juga untuk Pak Ketum dan Kiai Sepuh”.
Di sela-sela acara ini, Iskandar Siregar juga menyampaikan salam dan permohonan maaf Ketua Umum LDII kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir, karena Ketua Umum DPP LDII tidak bisa hadir karena ada tugas konsolidasi organisasi di Kalimantan. Haedar Nasir mengapresasi kehadiran LDII dalam acara pembukaan ini. “Tolong salam kembali kepada Pak Ketum dan terimakasih telah hadir di sini,” ujar Haedar Nasir.
Setelah acara pembukaan usai, Iskandar Siregar dan Meri Sasdi Jantan, mohon pamit kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah sekaligus foto bersama.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaannya menekankan tentang kehidupan berbangsa belakangan ini, terutama menjelang Pemilu 2019, di mana ada gejala sikap beragama yang kerap dibarengi dengan pandangan fanatik terhadap pilihan politik tertentu. Kondisi ini berpotensi mendorong sikap beragama yang cenderung jauh dari keadaban, mempertentangkan satu sama lain, dan menumbuhkan rasa permusuhan.
Presiden Joko Widodo usai membuka acara Tanwir Muhammadiyah ini turun dari panggung dan menghampiri dan menyalamai para peserta dan undangan khusus Tanwir Muhammadiyah ini termasuk ke Ketua DPP LDII, Iskandar Siregar. Dalam kesempatan ini, Iskandar Siregar menyampaikan salam Ketua Umum DPP LDII kepada Presiden Joko Widodo. Presiden tampak gembira dan membalas salam. “Salam juga untuk Pak Ketum dan Kiai Sepuh”.
Di sela-sela acara ini, Iskandar Siregar juga menyampaikan salam dan permohonan maaf Ketua Umum LDII kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir, karena Ketua Umum DPP LDII tidak bisa hadir karena ada tugas konsolidasi organisasi di Kalimantan. Haedar Nasir mengapresasi kehadiran LDII dalam acara pembukaan ini. “Tolong salam kembali kepada Pak Ketum dan terimakasih telah hadir di sini,” ujar Haedar Nasir.
Setelah acara pembukaan usai, Iskandar Siregar dan Meri Sasdi Jantan, mohon pamit kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah sekaligus foto bersama.