http://www.wikiwand.com/en/Famine
|
Al-Baqarah, ayat 214 - Tafsir Ibn Katsir
Al-Baqarah, ayat 214 - Tafsir Ibn Katsir |
|
{أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ
الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ
وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى
نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ (214) } |
Apakah kalian mengira bahwa
kalian akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan)
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam
cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya,
"Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat. |
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: {أَمْ
حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ} Apakah kalian
mengira bahwa kalian akan masuk surga. (Al-Baqarah: 214) Yakni sebelum kalian
mendapat cobaan, ujian, dan kesengsaraan seperti apa yang pernah dialami oleh
orang-orang sebelum kalian dari kalangan umat terdahulu? Karena itulah dalam
ayat selanjutnya disebutkan: {وَلَمَّا يَأْتِكُمْ
مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ
وَالضَّرَّاءُ} padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana
halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan. (Al-Baqarah: 214) Yaitu berupa berbagai macam penyakit,
kesengsaraan, musibah, dan malapetaka. |
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas,
Abul Aliyah, Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Murrah Al-Hamdani, Al-Hasan,
Qatadah, Ad-Dahhak, Ar-Rabi', As-Saddi, dan Muqatil ibnu Hayyan mengatakan
bahwa al-ba-sa-u artinya kemiskinan, sedangkan ad-darra-u artinya penyakit.
Wa-zul zilu artinya takut oleh musuh dengan takut yang sangat. |
Mereka mendapat cobaan yang sangat besar, seperti yang
disebutkan di dalam hadis sahih dari Khabbab ibnul Art yang telah
menceritakan hadis berikut: قُلْنَا: يَا رَسُولَ
اللَّهِ، أَلَا تَسْتَنْصِرُ لَنَا؟ أَلَا تَدْعُو اللَّهَ لَنَا؟ فَقَالَ:
"إِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانَ أَحَدُهُمْ يُوضَعُ الْمِنْشَارُ عَلَى
مفْرَق رَأْسِهِ فَيَخْلُصُ إِلَى قَدَمَيْهِ، لَا يَصْرفه ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ،
ويُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ الْحَدِيدِ مَا بَيْنَ لَحْمِهِ وَعَظْمِهِ، لَا
يَصْرِفُهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ". ثُمَّ قَالَ: "وَاللَّهِ
لَيُتِمَّنَّ اللَّهُ هَذَا الْأَمْرَ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ
إِلَى حَضْرَمَوْتَ لَا يَخَافُ إِلَّا اللَّهَ وَالذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ،
وَلَكِنَّكُمْ قَوْمٌ تَسْتَعْجِلُونَ". |
Kami berkata, "Wahai
Rasulullah, mengapa engkau tidak meminta pertolongan buat kami, mengapa
engkau tidak berdoa kepada Allah untuk kami?" Maka Rasulullah
Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya orang-orang sebelum
kalian ada seseorang dari mereka yang diletakkan pada ubun-ubunnya sebuah
gergaji, lalu ia, dibelah dengan gergaji itu sampai kepada kedua telapak
kakinya, tetapi hal itu tidak: memalingkannya dari agamanya. Ada pula yang
antara daging dan tulangnya disisir dengan sisir besi, tetapi hal tersebut
tidak menggoyahkan imannya dari agamanya."Kemudian Rasulullah
Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: Demi Allah, sesungguhnya Allah pasti
akan menyempurnakan agama ini hingga seorang pengendara berjalan dari San'a
ke Hadramaut tanpa merasa takut kecuali kepada Allah dan serigala yang
mengancam ternak kambingnya, tetapi kalian ini adalah kaum yang tergesa-gesa. |
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman: |
{الم* أَحَسِبَ
النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ*
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ
صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ} |
Alif Lam Mim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan, "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak
diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum
mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya
Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al-'Ankabut: 1-3) |
Sesungguhnya hal seperti
itu pernah dialami oleh para sahabat, yaitu cobaan yang sangat besar pada
hari menjelang Perang Ahzab. |
Sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya: |
إ ِذْ جاؤُكُمْ مِنْ
فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَإِذْ زاغَتِ الْأَبْصارُ وَبَلَغَتِ
الْقُلُوبُ الْحَناجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا. هُنالِكَ ابْتُلِيَ
الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزالًا شَدِيداً. وَإِذْ يَقُولُ الْمُنافِقُونَ
وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا
غُرُوراً |
(Yaitu) ketika mereka datang kepada kalian dari atas dan dari
bawah kalian, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan (kalian) dan hati
kalian naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kalian menyangka terhadap
Allah dengan bermacam-macam purbasangka. Dan di situlah diuji orang-orang
mukmin dan diguncangkan (hatinya) dengan guncangan yang sangat. Dan
(ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam
hatinya berkata, "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami
melainkan tipu daya." (Al-Ahzab: 10-12), |
dan ayat-ayat selanjutnya.
Ketika Heraklius bertanya kepada Abu Sufyan, "Apakah kalian
mememeranginya?" Abu Sufyan menjawab, "Ya." Heraklius bertanya
kembali, "Bagaimanakah keadaan perang di antara kalian?" Abu Sufyan
menjawab, "Silih berganti, terkadang dia mengalami kemenangan atas kami,
dan adakalanya kami mengalami kemenangan atas dia." Heraklius menjawab,
"Demikianlah para rasul mendapat cobaan, tetapi pada akhirnya akibat yang
terpuji berada di pihak para rasul." |
|
Firman Allah Subhanahu wa
Ta'ala: مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ
sebagaimana orang-orang yang terdahulu sebelum kalian. (Al-Baqarah: 214)
Yakni sebagaimana hukum yang telah berlaku atas mereka. Perihalnya sama
dengan makna yang terkandung di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya: فَأَهْلَكْنا أَشَدَّ مِنْهُمْ بَطْشاً وَمَضى مَثَلُ
الْأَوَّلِينَ Maka telah Kami binasakan orang-orang yang lebih besar
kekuatannya daripada mereka itu (musyrikin Mekah) dan telah terdahulu
(tersebut dalam Al-Qur'an) perumpamaan umat-umat masa dahulu. (Az-Zukhruf: 8) |
Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ
مَتَى نَصْرُ اللَّهِ mereka diguncangkan (dengan
bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman
bersamanya, "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" (Al-Baqarah:
214) Artinya, bilakah mereka mendapat kemenangan atas musuh-musuh mereka dan
mereka berdoa di saat keadaan sempit dan susah agar pertolongan dan
kemenangan disegerakan. |
Firman Allah Subhanahu wa
Ta'ala: أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (Al-Baqarah: 214) Seperti
makna yang terkandung di dalam firman-Nya: فَإِنَّ
مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً Karena sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. (Alam Nasyrah: 5-6) Yakni sebagaimana ada kesusahan, maka akan
diturunkan pula pertolongan yang semisal dengannya. Karena itulah maka
disebutkan: Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
(Al-Baqarah: 214) Di dalam sebuah hadis dari Abu Ruzain disebutkan: "عَجب رَبُّكَ مِنْ قُنُوط عِبَادِهِ، وقُرْب غَيْثِهِ
فَيَنْظُرُ إِلَيْهِمْ قَنطين، فَيَظَلُّ يَضْحَكُ، يَعْلَمُ أَنَّ فَرَجَهُمْ
قَرِيبٌ" الْحَدِيثَ Tuhanmu merasa heran dengan keputusasaan
hamba-hamba-Nya, padahal saat pertolongan-Nya sudah dekat. Maka Tuhan
memandang mereka yang dalam keadaan putus asa itu seraya tertawa karena Dia
mengetahui bahwa jalan keluar mereka sudah dekat. |