BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Presiden Boediono meminta
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bukan hanya melakukan dakwah dalam
bentuk khutbah, tapi juga melakukan kegiatan nyata dalam bidang
pendidikan dan kewirausahaan.
"Dakwah seperti itu jauh lebih
efektif dan berdaya guna bagi masyarakat," kata Wakil Presiden (Wapres)
Boediono saat menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII 2012 di
Botani Square, Bogor, Kamis (12/4/2012) pagi.
Wapres juga
mengatakan, pendirian LDII mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas
peradaban, kualitas hidup, harkat martabat dan turut serta dalam
pembangunan manusia Indonesia.
"Guna mencapai tujuan
tersebut, LDII memerankan diri menjadi wahana bagi pendidikan dakwah
keagamaan dan kemasyarakatan yang bersifat independen, mandiri, terbuka,
moderat, majemuk dan setara," katanya.
Kata kunci dari upaya itu, menurut wapres adalah pendidikan.
"Kunci keberhasilan meningkatkan martabat manusia dan bangsa terletak pada keberhasilan mendidik manusia," ujarnya.
Dia
juga mengatakan bahwa sejarah dunia menunjukkan bahwa kualitas SDM dan
pendidikan menjadi penentu maju mundurnya suatu bangsa.
"Itulah
sebabnya saya menganggap tepat tema yang diusung dalam Rakernas LDII
yakni ’Pengembangan SDM Profesional Religius untuk Indonesia Sejahtera,
Demokratis, Berkeadilan dan Bermanfaat’," tuturnya.
Untuk
itu, Wapres Boediono meminta kepada seluruh jajaran LDII untuk terus
melakukan kegiatan nyata khususnya dalam bidang pendidikan dan
pembangunan sumber daya manusia.
"Seiring dengan dinamika
sosial yang terjadi saat ini LDII sebagai salah satu organisasi
masyarakat penting di Tanah Air, hendaknya terus membina anggotanya agar
jadi SDM Indonesia yang tangguh dan berkualitas," katanya.
Dengan
demikian, ujar Wapres, LDII ikut membantu pemerintah dalam mendorong
pembangunan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
0 Komentar