BOGOR--MICOM: Wakil Presiden Boediono mengatakan terus tumbuhnya
bank dan pasar modal serta asuransi syariah menunjukkan bahwa lembaga
ekonomi alternatif tersebut berkembang dengan baik di Indonesia.
"Pemerintah terus mendukung perkembangan ekonomi syariah," kata Wakil Presiden Boediono pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII 2012 di Botani Square, Bogor, Kamis (12/4).
Wapres menjelaskan, pada saat ini minat masyarakat di Tanah Air terhadap lembaga ekonomi alternatif itu terus meningkat.
"Dalam catatan saya, rata-rata pertumbuhan perbankan syariah di dunia sekitar 10 hingga 15 persen," katanya.
Sementara itu, pertumbuhan aset perbankan syariah di Indonesia dalam lima tahun terakhir mencapai rata-rata 40 persen.
Posisi aset perbankan syariah Indonesia per akhir tahun lalu telah mencapai lebih dari Rp140 triliun dan menduduki posisi keempat dunia setelah Iran, Malaysia, dan Arab Saudi.
Dia menambahkan di pasar modal, pertumbuhan saham syariah, sukuk dan reksadana syariah juga sangat menggembirakan.
"Sampai akhir tahun lalu, kapitalisasi saham syariah mencapai Rp1.414 triliun dan outstanding sukuk mencapai lebih dari Rp5,4 triliun," katanya.
Terkait dengan Rakernas LDII, Wapres Boediono mengatakan bahwa perkembangan ekonomi syariah di Tanah Air sesuai dengan cita-cita organisasi masyarakat tersebut.
"Dalam upaya untuk mewujudkan ekonomi syariah seperti yang dicita-citakan oleh LDII, pemerintah juga terus mendukung perkembangan di sektor ini," katanya.
Sementara itu, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (Ant/Ol-3)
"Pemerintah terus mendukung perkembangan ekonomi syariah," kata Wakil Presiden Boediono pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII 2012 di Botani Square, Bogor, Kamis (12/4).
Wapres menjelaskan, pada saat ini minat masyarakat di Tanah Air terhadap lembaga ekonomi alternatif itu terus meningkat.
"Dalam catatan saya, rata-rata pertumbuhan perbankan syariah di dunia sekitar 10 hingga 15 persen," katanya.
Sementara itu, pertumbuhan aset perbankan syariah di Indonesia dalam lima tahun terakhir mencapai rata-rata 40 persen.
Posisi aset perbankan syariah Indonesia per akhir tahun lalu telah mencapai lebih dari Rp140 triliun dan menduduki posisi keempat dunia setelah Iran, Malaysia, dan Arab Saudi.
Dia menambahkan di pasar modal, pertumbuhan saham syariah, sukuk dan reksadana syariah juga sangat menggembirakan.
"Sampai akhir tahun lalu, kapitalisasi saham syariah mencapai Rp1.414 triliun dan outstanding sukuk mencapai lebih dari Rp5,4 triliun," katanya.
Terkait dengan Rakernas LDII, Wapres Boediono mengatakan bahwa perkembangan ekonomi syariah di Tanah Air sesuai dengan cita-cita organisasi masyarakat tersebut.
"Dalam upaya untuk mewujudkan ekonomi syariah seperti yang dicita-citakan oleh LDII, pemerintah juga terus mendukung perkembangan di sektor ini," katanya.
Sementara itu, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (Ant/Ol-3)