Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki aneka atraksi budaya yang unik dan menarik, diantaranya budaya warga pesisir Laut disebut "simah laut" yang berpotensi objek wisata .
Upacara simah laut tradisi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kian dipopulerkan sebagai objek wisata Kalteng, kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng, Aida Meyarti, di Palangkaraya, Jumat.
Atraksi ini dinilai unik dan menarik yang mampu menarik kunjungan wisatawan, karena itu upacara tahunan ini dijadikan kalender kepariwisataan.
Banyak brosur, famplet, dan catatan mengenai atraksi yang berlokasi di pantai wisata Ujung Pandaran itu, diterbitkan dan dibagikan kebiro perjalanan, hotel, dan restauran, serta agen-agen kepariwisataan lainnya agar upacara tersebut dikenal luas.
Kegiatan berbau ritual itu berada di komunitas masyarakat yang yang menetap di tepi laut sebagai nelayan atau petani, terutama yang berdomisili di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit.
Mengutip sebuah keterangan, Aida Meyarti mengatakan arti kata "Simah Laut" suatu pendekatan terhadap laut gaib, maksud segenap unsur yang menghuni laut dapat di ajak berkompromi dan bersikap ramah terhadap mereka.
Upacara simah Laut merupakan, acara ritual wujud kepercayaan dan ketaatan terhadap kekuatan natural dan supranatural yang di yakini mempunyai pengaruh terhadap situasi dan kondisi sosial masyarakat setempat, terutama masyarakat nelayan.
Pengaruh itu diyakini bersifat positif pabila upacara dilaksanakan, sebaliknya bersifat negatif bila diabaikan.
Oleh sebab itulah, masyarakat Desa Ujung Pandaran meyakini bila melaksanakan upacara ini, mereka mendapat imbalan dari hasil laut seperti tangkapan ikan.
Berdasarkan buku kepariwsataan simah laut sama tuanya dengan adat istiadat yang tumbuh berkembang sejak jaman pra sejarah.
Berawal dari kepedulian masyarakat terhadap keselamatan dan kesejahteraan hidup mereka dalam suatu wilayah, kemudian berkembang ke arah kepedulian terhadap alam dan lingkungan yang nyata dan yang gaib disekitar mereka, selanjutnya berkembang menjadi suatu tradisi adat istiadat.
Upacara simah laut dilaksanakan sejak puluhan tahun lampau sebagai lanjutan tradisi yang berkembang sebelumnya.(Rni/Ant)
Upacara simah laut tradisi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kian dipopulerkan sebagai objek wisata Kalteng, kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng, Aida Meyarti, di Palangkaraya, Jumat.
Atraksi ini dinilai unik dan menarik yang mampu menarik kunjungan wisatawan, karena itu upacara tahunan ini dijadikan kalender kepariwisataan.
Banyak brosur, famplet, dan catatan mengenai atraksi yang berlokasi di pantai wisata Ujung Pandaran itu, diterbitkan dan dibagikan kebiro perjalanan, hotel, dan restauran, serta agen-agen kepariwisataan lainnya agar upacara tersebut dikenal luas.
Kegiatan berbau ritual itu berada di komunitas masyarakat yang yang menetap di tepi laut sebagai nelayan atau petani, terutama yang berdomisili di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit.
Mengutip sebuah keterangan, Aida Meyarti mengatakan arti kata "Simah Laut" suatu pendekatan terhadap laut gaib, maksud segenap unsur yang menghuni laut dapat di ajak berkompromi dan bersikap ramah terhadap mereka.
Upacara simah Laut merupakan, acara ritual wujud kepercayaan dan ketaatan terhadap kekuatan natural dan supranatural yang di yakini mempunyai pengaruh terhadap situasi dan kondisi sosial masyarakat setempat, terutama masyarakat nelayan.
Pengaruh itu diyakini bersifat positif pabila upacara dilaksanakan, sebaliknya bersifat negatif bila diabaikan.
Oleh sebab itulah, masyarakat Desa Ujung Pandaran meyakini bila melaksanakan upacara ini, mereka mendapat imbalan dari hasil laut seperti tangkapan ikan.
Berdasarkan buku kepariwsataan simah laut sama tuanya dengan adat istiadat yang tumbuh berkembang sejak jaman pra sejarah.
Berawal dari kepedulian masyarakat terhadap keselamatan dan kesejahteraan hidup mereka dalam suatu wilayah, kemudian berkembang ke arah kepedulian terhadap alam dan lingkungan yang nyata dan yang gaib disekitar mereka, selanjutnya berkembang menjadi suatu tradisi adat istiadat.
Upacara simah laut dilaksanakan sejak puluhan tahun lampau sebagai lanjutan tradisi yang berkembang sebelumnya.(Rni/Ant)