Tetap Zuhud di Pengajian Akhir Tahun 2025, Jangan Terpengaruh!

Tetap Zuhud di Pengajian Akhir Tahun 2025, Jangan Terpengaruh!

Tak ada salahnya untuk bermuhasabah di penghujung tahun 2025. Hidup penuh liku dan dinamika. Jika di tahun ini masih ada kesulitan dan ketidakberhasilan, sudah sepatutnya seorang muslim tetap bersabar, bertawakal, lalu melakukan evaluasi diri untuk perbaikan di masa mendatang.

Ikhtiar, doa, dan usaha yang lebih sungguh-sungguh harus terus dilakukan. Namun yang tak kalah penting, umat Islam diingatkan untuk selalu mengutamakan kepentingan akhirat dibandingkan dunia. Tetap zuhud dan jangan mudah terpengaruh.

عن الزبير بن عدي، قال: أَتَيْنَا أنسَ بنَ مَالِكٍ رضي الله عنه فَشَكَوْنَا إليه ما نَلْقَى من الحَجَّاجِ، فقال: «اصْبِرُوا، فإنه لا يأتي زمانٌ إلا والذي بعده شَرٌّ منه حَتَّى تَلْقَوا رَبَّكُم»

“Bersabarlah! Sesungguhnya tidak datang suatu zaman melainkan yang setelahnya lebih buruk dari sebelumnya hingga kalian berjumpa Tuhan kalian.” (HR. Bukhari)

Akhir Tahun dan Tantangan Generasi Muda

Menjelang penghujung tahun, suasana di berbagai daerah umumnya dipenuhi hiruk pikuk persiapan pergantian tahun. Sayangnya, momen tersebut kerap dimaknai keliru oleh sebagian kalangan, terutama generasi muda, dengan kegiatan hura-hura, pesta pora, dan berbagai bentuk kemaksiatan.

Menyadari realitas tersebut, pengurus (LDII) secara konsisten melakukan musyawarah untuk merancang kegiatan positif di akhir tahun sebagai bentuk kepedulian terhadap pembinaan akhlak dan masa depan generasi muda.

“Acara tersebut bukan sebagai memperingati atau menyambut tahun baru. Penyambutan tahun baru identik dengan amalan jahiliyah, hura-hura, dan kemaksiatan yang tidak cocok dengan umat Islam,” ujar salah satu Wanhat LDII Kotawaringin Timur.

Akhir Tahun Tanpa Hura-Hura, Pilihan Bermakna

Dalam pandangan LDII, malam pergantian tahun seharusnya tidak diisi dengan aktivitas yang melalaikan, apalagi melanggar syariat. Fenomena joget-joget dengan musik keras, minuman keras, pergaulan bebas, hingga pesta tanpa kontrol merupakan bentuk degradasi moral yang perlu diantisipasi sejak dini.

Hal inilah yang melatarbelakangi digelarnya pengajian akhir tahun sebagai alternatif yang lebih aman, menenangkan, serta sarat nilai ibadah.

Dalil Al-Qur’an tentang Menjauhi Kemaksiatan

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)

Ayat ini menegaskan bahwa Islam tidak hanya melarang perbuatan maksiat, tetapi juga segala hal yang mengantarkan kepadanya.

Peringatan Rasulullah SAW tentang Akhir Zaman

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ

“Akan ada dari umatku kaum-kaum yang menghalalkan zina, sutra, khamr, dan alat-alat musik.” (HR. Bukhari)

Pengajian Akhir Tahun sebagai Benteng Iman

Melalui rangkaian pengajian akhir tahun, LDII berupaya membentengi generasi muda dengan ilmu, iman, dan lingkungan yang baik. Kegiatan diisi dengan pengajian Al-Qur’an, hadis, nasihat agama, serta penampilan edukatif seperti hafalan Al-Qur’an, pencak silat, hingga kebersamaan antarjamaah.

Dengan pembinaan berkelanjutan, diharapkan lahir generasi muda yang berakhlak mulia, berilmu, dan siap menghadapi tantangan zaman tanpa harus larut dalam kemaksiatan.

Lebih baru Lebih lama