Tidak datang tahun kecuali setelahnya lebih jelek dari sebelumnya. Dunia semakin berkembang, teknologi semakin maju, ilmu pengetahuan melesat. Namun di sisi lain, nilai-nilai budi pekerti justru merosot tajam. Kemaksiatan merajalela, manusia seperti kehilangan rasa malu ketika melakukan perbuatan tak senonoh di ruang publik.
Terlebih lagi menjelang malam pergantian tahun. Banyak anak muda seakan kehilangan kendali—menganggap bahwa malam itu adalah kebebasan tanpa batas. Lalu mereka berpesta pora, tenggelam dalam kemaksiatan dan euforia duniawi. Inilah yang disebut kerusakan dunia. Na'udzubillah min dzalik!
Apa Itu Pengajian Akhir Tahun LDII?
Pengajian Akhir Tahun merupakan agenda rutin LDII yang diselenggarakan bukan untuk merayakan pergantian tahun, tetapi untuk mengalihkan energi dan perhatian generasi muda kepada kegiatan yang lebih positif dan mendatangkan pahala.
Program ini berpusat di masjid-masjid binaan LDII, diikuti oleh para remaja, pemuda, hingga keluarga. Para pengurus, sesepuh, dan dewan pembina hadir mengawasi jalannya kegiatan agar tetap kondusif dan penuh keberkahan.
Tujuan Utama Kegiatan
- Membentengi generasi muda dari pesta pora dan kegiatan sia-sia.
- Menanamkan nilai budi pekerti luhur dan adab beragama.
- Menumbuhkan kecintaan terhadap masjid sebagai pusat pembinaan umat.
- Memberikan ruang kegiatan yang edukatif, religius, dan inspiratif.
Kegiatan yang Diselenggarakan
Setiap daerah memiliki variasi kegiatan, namun inti acaranya selalu sama: meningkatkan ketakwaan dan memperkuat ukhuwah. Beberapa aktivitas yang umum diadakan antara lain:
- Nasehat agama dari para ulama dan pembina.
- Lomba-lomba keagamaan seperti hafalan ayat, adzan, tilawah, dan cerdas cermat Islam.
- Pengajian tematik tentang akhlak, pergaulan, dan bahaya hedonisme.
- Kegiatan kebersamaan seperti bakti sosial atau kerja bakti masjid.
“Generasi muda adalah harapan masa depan. Bila tidak dibimbing dengan ilmu agama dan akhlak mulia, maka mereka akan terombang-ambing oleh arus dunia yang semakin rusak.”
Menjaga Malam Tahun Baru dengan Cara yang Mulia
Ketika sebagian besar pemuda menghabiskan malam pergantian tahun dengan hura-hura, remaja LDII justru memilih tempat paling aman dan paling mulia: masjid. Di situlah mereka belajar, berdiskusi, ibadah berjamaah, serta memperbaiki diri.
Ribuan generasi muda LDII di seluruh Indonesia telah merasakan manfaatnya. Tidak hanya menjadi benteng moral, namun juga menjadi ruang tumbuhnya karakter yang kuat, jujur, beradab, dan bertanggung jawab.
Penutup
Pengajian Akhir Tahun LDII bukan sekadar acara, tetapi gerakan pendidikan moral yang konsisten. Di tengah dunia yang semakin penuh fitnah, kegiatan ini hadir sebagai jawaban—bahwa menjaga generasi muda adalah kewajiban yang harus terus dilakukan.
