MANADO. Kegiatan bedah buku "Nilai-Nilai Kebajikan Jamaah LDII: Dari Amal Saleh hingga Kemandirian" karya Ust. Dr. Ahmad Ali MD, M.A., menjadi forum penting untuk meruntuhkan prasangka dan mempererat silaturahmi antar elemen masyarakat di Sulawesi Utara, khususnya Bolaang Mongondow Raya.

Transformasi Persepsi Tokoh Adat terhadap LDII
Drs. H. Z.A. Jemmy Lantong, S.H., Ketua Umum Aliansi Masyarakat Adat Bolaang Mongondow Raya (Amabom Raya), secara terbuka membagikan perubahan pandangannya terhadap LDII setelah puluhan tahun mengenal komunitas ini.
Awalnya, Jemmy Lantong mengakui adanya stigma negatif yang melekat pada LDII di masyarakat. Ia bahkan telah mendengar tentang komunitas ini sejak 45 tahun lalu dengan sebutan "Islam Sipatuo".
“Saya sudah puluhan tahun di ormas adat, dan 45 tahun lalu saya sudah mendengar tentang Islam, tapi bukan LDII—waktu itu disebut Islam Sipatuo. Bahkan pada tahun 2000 saya punya sawah di samping masjid LDII. Memang stigma yang berkembang saat itu negatif,” ungkapnya.
Namun, persepsi tersebut berangsur-angsur berubah setelah berinteraksi langsung dengan warga LDII, terutama melalui sosok Ust. Nasrullah Shifa.
“Perilaku warga LDII selama ini banyak terwakili oleh adinda Nasrullah Shifa. Saat diskusi kampus, dia sangat jago dan bahkan ditunjuk menjadi asisten dosen. Waktu itu dia menjabat Sekretaris LDII Kotamobagu. Yang kami rasakan sebenarnya tidak seperti stigma negatif yang berkembang di masyarakat,” jelasnya.
Kebersamaan LDII Menginspirasi Komunitas Adat
Jemmy Lantong menekankan pentingnya nilai kebersamaan dan kebajikan LDII untuk disebarluaskan di kalangan masyarakat adat Bolaang Mongondow Raya.
“Kebersamaan di LDII itu menginspirasi kami. Jiwa aktivis dan kritis mereka itu bagus sekali,” tegasnya.
Ia juga menyoroti peran tokoh muda LDII, Nasrullah Shifa dan Choir Mayyasya Rochmat, sebagai contoh positif bagaimana LDII hidup berdampingan dengan masyarakat.
“Tokoh muda LDII yang saya kenal ini—Nasrullah Shifa dan Choir—adalah pejuang dan petarung LDII. Mereka memberi contoh baik bagaimana LDII hidup berdampingan dengan masyarakat,” ujarnya.
Harapan Sinergi Berkelanjutan
Jemmy Lantong berharap hubungan baik antara LDII dan Amabom Raya terus berlanjut dan semakin kuat di masa depan.
“Saya berharap hubungan ini terus terjaga dan semakin kuat. Amabom Raya siap bersinergi dengan LDII dalam menjaga adat dan keharmonisan masyarakat Bolaang Mongondow Raya,” pungkasnya.
Kegiatan bedah buku ini menjadi momentum penting untuk membangun pemahaman yang lebih baik dan mempererat hubungan antara LDII dan berbagai elemen masyarakat di Sulawesi Utara.
Penulis :
Apt. Ridwan D. Kristanto, S.Farm.
Wakil Sekretaris DPW LDII Sulawesi Utara
KIM/Lines Sulut