
Surabaya (5/12). Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menegaskan komitmennya terhadap Pancasila sebagai asas organisasi sejak didirikan. Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPD LDII Surabaya, Khamim Thohari, dalam Dialog Kebangsaan yang berlangsung saat Musda X LDII Surabaya.
Acara tersebut diadakan di Gedung Serba Guna Sabilurrosyidin pada Minggu, 9 November. “Sejak awal berdiri 1 Juli 1972, LDII sudah punya komitmen kuat terhadap nilai-nilai kebangsaan, yaitu Pancasila dan UUD 1945. Komitmen itu masih kami pegang teguh sampai sekarang,” ujarnya.
Khamim menekankan bahwa semangat kebangsaan LDII bukan sekadar wacana, melainkan diwujudkan dalam berbagai kegiatan di seluruh daerah. Ia menambahkan, “Kami ingin nilai-nilai Pancasila hidup dan terasa dalam setiap kegiatan serta kontribusi kami untuk bangsa. Tanpa Pancasila, bangsa ini bisa kehilangan arah.”
Khamim juga mengingatkan pentingnya memiliki pondasi yang kuat untuk mencegah perpecahan. “Dalam bernegara, harus memiliki bingkai yang jelas agar tidak kehilangan arah. Sama halnya dengan semangat kemanusiaan. Jika semangat kemanusiaan hilang, ya kita bisa kehilangan keadaban juga,” tuturnya menutup sesi dialog.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Surabaya, Arief Budiarto, menjelaskan bahwa pelaksanaan Musda X LDII Surabaya sejalan dengan semangat Hari Pahlawan. “Tema kebangsaan yang diangkat LDII ini sejalan dengan filosofi perjuangan para pahlawan. Kita perlu membawa semangat itu ke dalam kehidupan sehari-hari, agar cita-cita mereka tetap hidup di tengah masyarakat,” tambahnya.
Arief yang membuka Musda X LDII Kota Surabaya berharap seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan dan keagamaan, dapat terus berperan aktif dalam menanamkan nilai kebangsaan dan semangat perjuangan. “Kami berharap tidak hanya LDII, tetapi juga seluruh organisasi kepemudaan di Surabaya turut mengangkat nilai-nilai nasionalisme. Dengan begitu, semangat kepahlawanan akan tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa,” tutupnya.