Ketua DPD LDII Tanah Laut, Anton Kuswoyo, menghadirkan inovasi pemanfaatan jerami padi yang selama ini kerap dipandang sebagai limbah pertanian. Setiap musim panen, jerami padi umumnya hanya dibakar atau dibiarkan membusuk di lahan persawahan. Namun melalui tangan kreatif Anton, jerami padi justru diolah menjadi pakan ternak sapi bernilai ekonomis tinggi.
Inovasi tersebut dilakukan melalui metode fermentasi pakan berbahan dasar jerami padi. Upaya ini sekaligus memanfaatkan potensi limbah pertanian dan perkebunan yang melimpah di Kalimantan Selatan, sehingga mampu memberikan solusi nyata bagi peternak lokal.
Dalam formulasi pakannya, jerami padi dikombinasikan dengan indigofera, tanaman hijau dengan kandungan protein tinggi. Selain itu, pakan ternak tersebut juga diperkaya dengan bungkil inti sawit, limbah hasil pengolahan kelapa sawit yang melimpah di wilayah Tanah Laut dan berperan sebagai sumber energi pakan.
Melalui proses fermentasi, bahan-bahan tersebut diolah menjadi pakan yang lebih mudah dicerna, bernutrisi, dan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Inovasi ini dinilai mampu menjawab tantangan keterbatasan pakan ternak sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan dan pengurangan limbah.
Atas gagasan inovatif tersebut, Anton Kuswoyo berhasil meraih Juara 1 Tanah Laut Innovation Award 2025, ajang yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Tanah Laut. Acara penghargaan tersebut turut dihadiri Bupati Tanah Laut H. Rahmat Trianto, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta para undangan, Selasa (16/12).
“Inovasi adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam membangun daerah. Saya mengucapkan selamat kepada para pemenang. Pemerintah Kabupaten Tanah Laut akan terus mendukung dan mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Bupati Tanah Laut menambahkan bahwa dukungan pemerintah daerah tidak hanya diberikan kepada para pemenang, tetapi juga kepada seluruh finalis yang telah menghadirkan ide-ide kreatif dan solutif di berbagai sektor. Melalui Tanah Laut Innovation Award 2025, diharapkan lahir lebih banyak inovasi berbasis potensi lokal yang mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya di bidang pertanian dan peternakan.
(Lines Tala)