Buku Sejarah Indonesia Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global, Peluncuran Karya Monumental

Penulisan Ulang Sejarah Nasional Dinilai Penting Jaga Identitas Bangsa | LDII

Penulisan Ulang Sejarah Nasional Dinilai Penting Jaga Identitas Bangsa

Jakarta (15/12) — Upaya penulisan ulang sejarah nasional dinilai menjadi langkah strategis dalam menjaga identitas dan memori kolektif bangsa Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi dan percepatan transformasi digital.

Hal tersebut mengemuka dalam peluncuran karya monumental “Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global” yang digagas Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum refleksi kebangsaan terkait posisi sejarah dalam membentuk kesadaran nasional.

Menteri Kebudayaan RI menegaskan bahwa negara memiliki tanggung jawab institusional dalam merawat memori kolektif bangsa melalui narasi sejarah yang berimbang, objektif, dan berbasis riset akademik.

“Sejarah bukan alat politik dan tidak boleh disempitkan menjadi satu suara. Sejarah harus menjadi ruang dialog yang terbuka dan jujur,” ujarnya.

Penulisan ulang sejarah nasional ini melibatkan ratusan sejarawan dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi serta lembaga riset di Indonesia. Pendekatan kolaboratif tersebut diharapkan mampu menghadirkan narasi sejarah yang lebih inklusif dan relevan dengan perkembangan zaman.

Editor Umum Penulisan Ulang Sejarah Nasional Indonesia, Singgih Tri Sulistiyono, menilai nasionalisme tetap menjadi fondasi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Di tengah globalisasi, negara-negara maju justru sangat protektif terhadap identitas dan kepentingan nasionalnya. Ini menunjukkan bahwa nasionalisme dan negara-bangsa masih sangat relevan,” jelasnya.

Singgih yang juga menjabat sebagai Ketua DPP LDII menambahkan bahwa reformulasi sejarah nasional merupakan strategi menjaga kohesi sosial dan memperkuat karakter kebangsaan, terutama bagi generasi muda.

“Sejarah Indonesia harus dipahami sebagai memori kolektif bangsa. Dari sanalah kita belajar membangun masa depan tanpa kehilangan jati diri,” tegasnya.

Melalui penulisan ulang sejarah nasional ini, diharapkan masyarakat memperoleh pemahaman sejarah yang lebih utuh, kritis, dan kontekstual, sehingga mampu menghadapi tantangan global tanpa tercerabut dari akar kebudayaannya.

Latar Belakang dan Tujuan Penulisan

“Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global” merupakan judul buku sejarah monumental 10 jilid yang diluncurkan oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia pada 14 Desember 2025. Buku ini ditulis secara kolaboratif oleh 123 sejarawan dan akademisi dari berbagai universitas serta lembaga riset, dengan tujuan menyajikan narasi sejarah Indonesia yang komprehensif dari masa peradaban awal hingga era Reformasi.

  • Memperkaya Narasi: Merespons temuan sejarah dan arkeologi terbaru guna merekonstruksi sejarah bangsa secara lebih kaya dan mutakhir.
  • Jati Diri Bangsa: Membangun kesadaran tentang asal-usul, identitas, serta tanggung jawab kebangsaan di tengah arus globalisasi.
  • Dialog Sejarah: Menjadikan sejarah sebagai ruang dialog yang inklusif dan terbuka, bukan alat politik, dengan beragam perspektif akademik.

Detail Buku

  • Judul: Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global
  • Penulis: 123 sejarawan, editor, dan peneliti dari 34 perguruan tinggi serta 11 lembaga non-perguruan tinggi
  • Jumlah: 10 jilid utama + 1 jilid prakata dan pustaka
  • Ketebalan: Lebih dari 7.900 halaman
  • Link PDF: Belum tersedia
  • Cakupan: Dari akar peradaban Nusantara hingga periode Reformasi 1998–2024
  • Sifat Penulisan: Kolaboratif, objektif, tanpa intervensi pemerintah, ditulis oleh sejarawan profesional

Peluncuran dan Dampak

  • Tanggal: 14 Desember 2025, bertepatan dengan Hari Sejarah Nasional
  • Tempat: Kementerian Kebudayaan RI, Jakarta
  • Harapan: Menjadi acuan ilmiah untuk membangun kesadaran sejarah nasional yang relevan dengan perkembangan zaman
Lebih baru Lebih lama